Sabtu 01 Aug 2015 11:53 WIB

Gerombolan Bersenjata Masalah Baru Afghanistan

Aksi kekerasan masih melanda Afghanistan. (ilustrasi)
Foto: EPA
Aksi kekerasan masih melanda Afghanistan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Puluhan orang tewas atau cedera tergeletak di sekitar satu rumah yang terbuat dari lumpur di desa terpencil di Kabupaten Dehsalah, Provinsi Baghlan, Afghanistan Utara baru-baru ini.

"Ia adalah sepupu saya, Ismael yang sedang menghadiri pesta perkawinan di desa untuk memberi penghormatan kepada keluarga mempelai pria dan warga desa. Tapi ia menemui ajal dalam penembakan membabi-buta oleh beberapa orang bersenjata yang tak mematuhi hukum," kata seorang warga, Rahmatullah.

Ia menunjuk ke satu jenazah di tanah. Rahmatullah, sambil berlinang air mata, bergumam Ismael adalah ayah tiga anak. Ia bertanya siapa yang akan merawat ketiga anak Ismael mulai saat ini.

Dalam aksi kejam pada Ahad larut malam (26/7), seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke seorang lelaki lain yang juga membawa senjata di pesta perkawinan tersebut. Kejadian itu memicu baku-tembak antara dua kelompok yang bertikai hingga menewaskan 20 orang, semuanya warga sipil, dan melukai 10 orang lagi.

"Tak diragukan, penyebab dari kekacauan ini adalah keberadaan kelompok penjahat bersenjata di daerah pinggiran. Mereka memiliki senjata secara tidak sah dan menciptakan hukum sendiri serta gangguan keamanan," kata Rahmatullah.

Ratusan orang dari kelompok pelanggar hukum semacam itu dilaporkan ada di Afghanistan. Mungkin terdapat sebanyak 200 penjahat bersenjata di Kabupaten Dehsalah dan daerah yang berdekatan, kata Mohammad Azim Mohseni, seorang anggota parlemen dari Provinsi Baghlan.

Ia memperingatkan pria bersenjata tidak sah akhirnya dapat menimbulkan ancaman keamanan jika pemerintah tak menyelesaikan masalah tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement