Jumat 04 Sep 2015 10:45 WIB

Sudutkan Migran Muslim, PM Hungaria Disindir Petinggi Eropa

Imigran menumpuk di stasiun di Hungaria yang telah ditutup untuk mereka, Rabu (2/9).
Foto: expressnews.com
Imigran menumpuk di stasiun di Hungaria yang telah ditutup untuk mereka, Rabu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pernyataan Perdana Menteri Hungaria Viktor Urban yang khawatir dengan migran Muslim Timur Tengah akan merusak tradisi Kristen Eropa memicu perdebatan di Eropa.

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk secara tersirat menyatakan pandangan yang berbeda dengan Urban.

"Terkait dengan perdebatan Kristen di publik dalam masalah migran yang terpenting adalah kesiapan menunjukkan rasa solidaritas dan pengorbanan," ujarnya.  "Bagi umat Kristen, tak memperdulikan apa ras, agama, kebangsaan mereka yang membutuhkan."

Tusk yang juga mantan perdana menteri Polandia mengatakan itu sebelum bertemu Urban. Ia menanggapi pernyataan Urban di surat kabar Jerman.

Sebelumnya Viktor Urban mengatakan, ia tidak ingin Eropa dibanjiri migran yang mayoritas Muslim. Akar identitas Eropa, kata dia, adalah Kristen.

"Mereka yang tiba terus meningkat, dan memiliki perbedaan kultur yang sangat berbeda dengan Eropa. Mayoritas di antara mereka bukan Kristen, melainkan Muslim," ujar Orban kepada surat kabar Jerman Frankfurt Allgemeine Zeitung. "Ini merupakan pertanyaan besar, karena Eropa dan identitas Eropa memiliki akar ajaran Kristen."

Ia pun mempertanyakan apakah Eropa tidak khawatir jika tidak mampu mempertahankan identitas Kekristenannya. "Tidak ada alternatif lain, dan kami tidak memiliki pilihan untuk mempertahankan perbatasan kami."

sumber : New York Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement