Rabu 10 Feb 2016 11:39 WIB

Turki Didesak Buka Perbatasan

Perang Saudara Suriah
Foto: AP
Perang Saudara Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Turki pada Selasa (9/2) membuka perbatasannya bagi puluhan ribu warga Suriah yang telah membanjiri kamp-kamp darurat terdekat. PBB juga meminta diakhirinya pengeboman Aleppo, provinsi yang mereka diami.

"Kebutuhan sangat mendesak dan tanggap kemanusiaan terbaik ialah pengeboman berhenti. Semua pengeboman seyogyanya dihentikan," kata Kepala Bantuan PBB Stephen O'Brien, ketika ditanya apakah Rusia seyogyanya menghentikan operasi-operasi udaranya di Aleppo.

Perlintasan tapal batas utama di Aleppo, kota kedua Suriah masih ditutup sehingga memaksa ribuan orang termasuk kaum wanita dan anak-anak tidur di teneda-tenda atau ruang terbuka. "Tak ada lagi tempat-tempat cukup bagi para keluarga untuk tidur," kata Ahmad al-Mohammad, seorang pekerja lapangan dari kelompok bantuan Doctors Without Borders (MSF).

"Sebagian besar keluarga hanya berpakaian seadanya," kata dia.

Kantor berita Reuters melaporkan ratusan ribu warga sipil akan terputus dari pasokan pangan jika pasukan pemerintah Suriah mengepung bagian Aleppo yang dikuasai pemberontak. PBB memperingatkan eksodus baru pengungsi yang menyelamatkan diri dari serangan dukungan Rusia.

Tentara bertujuan mengamankan perbatasan dengan Turki dan menguasai kembali kendali Aleppo, kata seorang penasehat Presiden Suriah Bashar al-Assad kepada Reuters. Dia menambahkan diplomasi tak akan berhasil sementara negara-negara asing tetap mendukung para pemeberontak.

Pasukan pemerintah Suriah, yang didukung serangan-serangan udara Rusia dan petempur Hizbullah Libanon dan Iran, telah melancarkan serangan besar di desa-desa sekitar Aleppo.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement