Rabu 13 Jul 2016 11:45 WIB

Cina Harap Hubungan dengan ASEAN Tetap Baik

Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.
Foto: reuters
Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina berharap hubungan dengan ASEAN tetap berjalan baik, meski Pengadilan Arbritase Internasional di Belanda pada Selasa (12/7) menetapkan Filipina menang atas sengketa Laut Cina Selatan.

Wakil Menteri Luar Negeri Cina Liu Zhenmin menegaskan sengketa antara beberapa negara ASEAN dengan Cina di Laut Cina Selatan bukan merupakan perseteruan antara ASEAN dan Cina secara keseluruhan.

"Kami akui, sengketa maritim antara beberapa negara ASEAN dan Cina di Laut Cina Selatan sedikit mempengaruhi hubungan ASEAN dan Cina. Namun, tidak secara umum," ungkapnya dalam jumpa wartawan di Beijing, Rabu (13/7).

Baca: Cina: Keputusan Arbitrase tak Pengaruhi Kode Etik Laut Cina Selatan

ASEAN terdiri atas 10 negara, sedangkan yang bersengketa dengan Cina di Laut Cina Selatan hanya beberapa. "Jadi, meski sempat membuat riak antara ASEAN dan Cina, namun bukan berarti sengketa di Laut Cina Selatan adalah perseteruan antara ASEAN dan Cina secara keseluruhan," kata Liu.

Ia menambahkan ASEAN dan Cina telah menjalin hubungan sebagai mitra dialog selama 25 tahun. "Tahun ini adalah 25 tahun kemitraan dialog antara ASEAN dan Cina. ASEAN adalah mitra dagang terbesar bagi Cina, begitu pun sebaliknya. Maka saya berharap hubungan ASEAN dan Cina, tetap berjalan baik bahkan semakin komprehensif di masa datang," kata Liu.

Cina komitmen untuk menciptakan stabilitas keamanan dan perdamaian di Laut Cina Selatan, bersama negara-negara lain di sekitar kawasan perairan tersebut, khususnya dengan ASEAN.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement