REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kantor berita milik pemerintah Turki mengatakan pihak berwenang menutup 626 sekolah swasta dan perusahaan lainnya menyusul upaya kudeta yang gagal pada Jumat (15/7).
Menurut kantor berita Anadolu Agency, dilansir dari Associated Press, Kamis (21/7), keputusan itu dibuat pada Rabu (20/7) oleh Departemen Pendidikan terhadap sekolah-sekolah yang berada di bawah penyelidikan atas 'kejahatan terhadap tatanan konstitusional dan yang menjalankannya'.
Pihak berwenang tidak menyebut secara langsung sekolah-sekolah tersebut berkaitan dengan gerakan yang dipimpin oleh ulama Fethullah Gulen. Seperti diketahui, Gulen menjadi pihak yang disalahkan atas terjadinya upaya kudeta.
Sebelumnya, laporan media menyebutkan pemerintah Turki memperluas pembersihan terhadap unsur-unsur yang diduga mendukung kudeta. Sebanyak 21 ribu guru di sekolah swasta dicabut lisensinya.
Pemerintah juga memecat puluhan ribu pejabat peradilan, pegawai negeri, dan guru, sebagai bagian dari upaya pembersihan. Setidaknya 262 hakim pengadilan militer dan jaksa diberhentikan oleh Kementerian Pertahanan Turki.
Gulen membantah dirinya berada di balik kudeta militer yang gagal tersebut.