Rabu 15 Mar 2017 10:13 WIB

Turki: Belanda Harus Minta Maaf

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
PM Turki Binali Yildirim
Foto: Reuters
PM Turki Binali Yildirim

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, Belanda harus minta maaf kepada Turki karena melarang para menteri Turki melakukan rapat umum di Belanda.

"Belanda harus meminta maaf," kata Yildrim seperti dilansir Anadolu, Rabu, (15/3).

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu ditolak saat mau masuk ke Belanda. Sedangkan Menteri Keluarga dan Urusan Sosial Fatma Betul Sayan Kaya dipaksa meninggalkan Belanda dengan diantar oleh polisi setelah dilarang masuk konsulat Turki di Rotterdam.

Saat warga Turki protes di Rotterdam para polisi menghadapi mereka menggunakan tongkat, anjing, dan water cannon. Mereka memakai kekuatan berlebihan untuk menghadapi pengunjuk rasa. Insiden tersebut dikritik keras oleh Ankara. Bahkan para diplomat mengirim catatan ke Belanda untuk protes terhadap perlakuan mereka.

"Hak-hak para korban yang diserang dengan menggunakan anjing dan tongkat harus dilindungi. Mereka mengalami kekerasan," kata Yildirim.

Yildrim juga menelepon Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Ia mengatakan kepada Rutte, kalau insiden yang terjadi adalah salah dan harus diperbaiki. "Dia menaikkan suaranya. Kami juga menaikkan suara kami," ujar Yildrim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement