Senin 16 Oct 2017 14:07 WIB

Niger Dukung Indonesia Jadi Anggota tak Tetap DK PBB

Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou  (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan Niger dalam pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Niger untuk Indonesia menjadi Anggota DK PBB 2019-2020," kata Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka Jakarta, Senin (16/10).

Presiden Jokowi menyebutkan Afrika merupakan salah satu prioritas peningkatan hubungan diplomatik Indonesia. "Dalam pertemuan saya dengan yang Mulia Presiden Issoufou saya menegaskan Afrika merupakan salah satu prioritas hubungan diplomasi Indonesia, untuk itu intensitas kerja sama dengan Niger menjadi sangat penting," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut ditandatangani dua nota kesepahaman antarkedua negara yaitu bidang pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. "Juga disepakati pembentukan sidang komisi bersama kedua negara," kata Jokowi.

Pada awal pernyataannya, Presiden Jokowi menyatakan senang dapat menerima kunjungan Presiden Issoufou pada Senin ini. "Kunjungan ini sangat historis, merupakan kunjungan pertama Presiden Niger ke Indonesia setelah pembukaan hubungan diplomatik kedua negara enam tahun yang lalu," tuturnya.

Menurut dia sebagai sesama negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, penting bagi kedua negara untuk mendorong Islam yang rahmatan lil alamin, Islam dengan nilai moderasi dan toleransi. "Juga mendorong kerja sama memajukan umat Islam baik melalui Organisasi Kerja sama Islam maupun kerja sama bilateral," kata Presiden Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement