REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengonfirmasi mereka akan merilis hampir 3.000 dokumen rahasia yang terkait dengan pembunuhan mantan presiden AS John F Kennedy pada 1963.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (27/10), saat ini Gedung Putih menunggu Arsip Nasional mengunggah dokumen secara online, yang dijanjikan tak lama setelah memo presiden. "Kami akan mulai memilah-milahnya segera setelah mereka tersedia," kata perwakilan Gedung Putih.
Dalam memo itu, Donald Trump akan menyimpan sejumlah file rahasia. Dia mengaku tidak memiliki pilihan karena adanya permintaan dari agen seperti FBI dan CIA.
"Saya tidak punya pilihan untuk menerima redaksi tersebut daripada membiarkan kerugian yang mungkin tidak dapat dipulihkan kembali untuk keamanan Nasional kami," kata Trump.
Pada Kamis (26/10), Trump mengatakan ia harus tunduk pada keamanan nasional, penegakan hukum, dan masalah luar negeri yang diajukan oleh agensi. Dia memerintahkan peninjauan 180 hari bagi agensi untuk mempertimbangkan kembali pengurangan dokumen tersebut, yang berarti batas waktu dokumen lainnya hingga 26 April 2018.
Pejabat mengatakan mereka tidak akan mengomentari teori konspirasi, termasuk yang disebarkan oleh Trump. "Jujur saja kami tidak akan mengomentari isi file tersebut. Ini adalah praktik Arsip Nasional untuk menyerahkannya kepada para periset," kata pejabat tersebut.
Saat ini Arsip Nasional telah merilis 2.891 file rahasia yang terkait dengan pembunuhan JFK. File tersebut dapat dilihat melalui situs www.archives.gov
Advertisement