Ahad 29 Oct 2017 12:15 WIB

Menhan AS Ancam Korea Utara Soal Senjata Nuklir

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Uji coba rudal balistik yang dilengkapi dengan sistem panduan presisi, di lokasi yang dirahasiakan di Utara Korea.
Foto: EPA / KCNA
Uji coba rudal balistik yang dilengkapi dengan sistem panduan presisi, di lokasi yang dirahasiakan di Utara Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mengatakan, armada militer Korea Utara (Korut) tidak akan bisa mengalahkan aliansi tentara AS dan Korea Selatan (Korsel). Mattis mendesak Korut untuk membuka komunikasi guna menyelesaikan masalah nuklir.

 "Jangan sampai salah, kami akan kalahkan serangan apapun ke AS atau sekutu. Penggunaan senjata nuklir akan berakibat fatal bagi Korut," kata James Mattis dikutip Reuters, Ahad (29/10).
 
Jim Mattis mengatakan AS tidak bisa menerima program nuklir milik Korut. Dia mengatakan, persenjataan nuklir yang maju milik Kim Jon Un tidak memperkuat negaranya tetapi justru merusak sistem keamanan mereka.
 
Menter Pertahanan Korsel Song Young-moo mengaku tidak akan mengerahkan senjata nuklir ke Semenanjung Korea untuk merespon tindakan yang dilakukan Korut. Dia mengatakan, tapi hal itu bisa saja dilakukan jika dibutuhkan.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Korut kembali meningkat usai uji coba rudal dan senjata nuklir milik Korut. Kim mengatakan, Amerika Serikat kerap melayangkan ancaman ekstrim kepada Korut sejak 1970an yang me buat mereka berhak untuk mengembangkan senjata nuklir untuk keamanan negara.

Korut sebelumnya menyempurnakan senjata nuklir yang memiliki daya jelajah tinggi. Dalam persenjataan itu, termasuk bom atom, bom H, dan roket balistik antarbenua. Eskalasi ketegangan terus meningkat menyusul aksi saling ancam dan gertak baik oleh presiden kedua negara.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement