Selasa 21 Nov 2017 01:39 WIB

Rumah Sakit Indonesia di Rakhine Tunjukkan Kerukunan Beragam

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar, Ahad (19/11).
Foto: dok. MER-C
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar, Ahad (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID,RAKHINE -- Pembangunan rumah sakit Indonesia di Myaung Bwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar telah diresmikan dengan acara ground breaking atau peletakan batu pertama pada Ahad (19/11) waktu setempat. Pembangunan rumahsakit ini diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee(MER-C) yang berkolaborasi dengan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Tujuannya, untuk mengampanyekan kerukunan antarumat beragama di Myanmar. Sarbini Abdul Murad, anggota Presidium MER-C, mengungkapkan kepada Republika mengenai tujuan utama pembangunan rumah sakit di negara bagian Myanmar yang sedang berkonflik itu. Rumah sakit selalu ditujukan untuk daerah minus, dengan menonjolkan aspek kemanusiaan, inklusivitas dan lain-lain.

"Nah diRakhine ini, kita sebagai warga negara Indonesia dengan penduduk yang terdiri dari berbagai agama bisa bersatu, rukun dan damai, tidak bentrok, dan bisa membangun rumah sakit ini. Yang menunjukkan bahwa kita bisa hidup berdampingan meski berbeda agama," ujarnya, Senin (20/11).

Tujuan memperkenalkan kebinekaan Indonesia itu disambut baik oleh pihak Walubi. Menurut Sarbini, Walubi sangat antusias menyambut ide tersebut, sehingga rumah sakit ini benar-benar terbangun pada tahun ini dan diperkirakan akan rampung pada Mei tahun depan. Mereka berharap dengan dibangunnya rumah sakit ini maka masyarakat Myanmar bisa melihat bagaimana hidup berdampingan dengan rukun bersama etnis lain yang berbeda agama.

"Terutama dari agama Buddha dan agama Islam, yang telah menginisiasi pembangunan rumah sakit tersebut. Yang telah menjadi sumber konflik di Myanmar selama bertahun-tahun," kata dia.

Antusiasme itu terlihat dengan fakta bahwa umat Buddha di Indonesia yang disalurkan melalui Walubi telah menyumbangkan dana sekitar Rp 10 miliar untuk biaya pembangunan rumah sakit tersebut. Sementara masyarakat Muslim disalurkan melalui MER-C.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement