Selasa 26 Dec 2017 00:41 WIB

ISIS Klaim Tanggung Jawab Bom Bunuh Diri Gedung Intelijen

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Bom Bunuh Diri
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Bom Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim telah bertanggung jawab atas ledakan di gedung badan intelijen Afghanistan, Senin (25/12). Hal tersebut diungkapkan kelompok ekstremis itu dalam pernyataan di media resmi mereka.

Bom bunuh diri di gedung tersebut menyebabkan tewasnya lima orang dan dua orang lainnya mengalami luka-luka. Otoritas Kabul mengatakan, pelaku mendekati gerbang dengan berjalan kaki sebelum akhirnya meledakkan diri.
 
"Semua korban adalah warga sipil yang sedang melintas," kata Juru Bicara Kementrian Dalam Negeri Afganistan Najib Danish seperti dilaporkan Reuters.
 
Sebelumnya, ledakan serupa juga menghantam fasilitas latihan di gedung badan intelejen tersebut. Dalam kejadian itu pelaku berhasil dilumpuhkan sebelum menyebabkan korban yang lebih banyak lagi.
 
Sementara, afiliasi lokal militan ISIS yang muncul di kawasan timur Afganistan dan masuk melalui perbatasan wilayah bersebelahan dengan Pakistan belakangan tengah meningkatkan aktifitas mereka. Kelompok tersebut kerap melakukan serangkaian bom bunuh diri di Kabul.
 
Hal itu terus dilakukan menyusul diluncurkannya serangan udara Amerika serikat dan operasi Pasukan Khusus di benteng utama Taliban di provinsi Nangarhar. Meski demikian, masih ada ketidakpastian mengenai bagaimana kelompok tersebut beroperasi serta sifat sebenarnya dari hubungan mereka dengan ISIS.
 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement