REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Untuk pertama kalinya sejak berbulan-bulan, semua pria diperbolehkan melakukan Shalat Jumat di mesjid Al Aqsa, Jumat (14/11). Juru bicara kepolisian, Mickey Rosenfeld mengatakan keputusan ini diberlakukan untuk meredakan situasi yang sebelumnya memanas.
‘’Tidak ada batasan usia di Temple Mount. Kami harap ini akan membuat hari ini aman dan damai,’’ kata Rosenfeld pada AFP. Tempat yang disebut Yahudi sebagai situs suci kota tua itu telah menjadi medan pertempuran selama berbulan-bulan karena Israel menutup kompleks Al Aqsa secara sepihak.
Rosenfeld menambahkan, unit kepolisian ekstra ditempatkan di Yerusalem Jumat pagi untuk mencegah bentrokan yang mungkin terjadi. Pengumuman dari Rosenfeld keluar pasca pertemuan di Yordania antara Raja Yordania King Abdullah II dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dihadiri Menlu AS John Kerry.