Kamis 20 Nov 2014 20:48 WIB

AS Cemburui Kedekatan Yahudi Rusia dan Israel

Orang-orang Yahudi berbondong-bondong mendatangi tanah Palestina setelah Israel keluarkan UU Kepulangan
Foto: Historia
Orang-orang Yahudi berbondong-bondong mendatangi tanah Palestina setelah Israel keluarkan UU Kepulangan

REPUBLIKA.CO.ID,  TEL AVIV — Bukan rahasia umum kemesraan antara Amerika Serikat dan Israel. Namun, hubungan Israel-Rusia yang senyap justru membuat AS cemburu.

Geliat Rusia melawan hegemoni AS dan Barat belakangan dicermati Israel. Sejauh ini, Tel Aviv tidak pernah komentar soal aksi Rusia di Crimea. Negara zionis ini pun enggan latah memblokade ekonomi Rusia yang dikompori Barat.

Coba tengok fakta berikut, ada satu juta warga Rusia menetap di Israel. Perwakilan mereka bahkan kini menjabat Menteri Luar Negeri, Avigdor Liebermen. Komunitas internasional sudah paham bagaimana kedekatan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Lieberman.

Saat ini, Yahudi Rusia sebagian besar terpisah dengan saudara mereka di Israel. Mereka berbicara bahasa Rusia, penguasa media, doyan konsumsi babi dan vodka tapi tetap menjaga tradisi Yahudi. Mereka dibesarkan komunisme, anti-Palestina, dan membenci Muslim.

Entah Dunia Barat apakah lupa, Uni Soviet merupakan negara pertama yang mengakui berdirinya Israel di wilayah Palestina. Melalui Cekoslowakia (sebelum terpecah menjadi dua negara Ceko dan Slowakia), Rusia mengirimkan alutsista terhadap Israel sehingga mampu mengalahkan duet Mesir dan Suriah yang kala itu negara terkuat di jazirah Arab.

Yang menarik, Uni Soviet saat itu belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ini karena Kremlin mendukung PLO. Anehnya, Yahudi Rusia dan Israel justru berhubungan baik. Soal keunikan hubungan Rusia dan Israel ini, Profesor Sejarah Kanada, Yakov M. Rabkin,mengatakan ada ‘cinta’ antara Rusia dan Israel.

“Yahudi Rusia merupakan pendiri negara zionis Israel. Mereka memiliki pengaruh di militer. Mereka pula merupakan otak dibalik tekanan kepada Palestina,” tulis Rabkin dalam bukunya, ‘Seabad Oposisi Zionis Yahudi’seperti dilansir Muslimvillage, Kamis (20/11). Rabkin mengungkap sejumlah tokoh zionis, seperti Moshe Dayan, Ezer Weizmann, Yitzhak Rabin, Rehavam Zeevi, Raphael Eitan, dan Ariel Sharon merupakan keturunan Yahudi Rusia.

Mengungtip Martil Gilbert, Rabkin menulis 12 tahun setelah berdirinya zionis Israel, dari 70 persen elit politiknya kelahiran Rusia. Hanya 13 persen lahir di Palestina dan tetap berorangtuakan Rusia.

Selama ini, Rusia dikenal berhubungan erat dengan Suriah dan Iran musuh utama Israel. Tapi jangan salah, kerjasama militer keduanya sangat intens. Hubungan ini bahkan mengalahkan kemesraan dengan Washington. Buktinya, Putin yang anti-zionis dan anti-imperialis mengunjungi Monumen Kemenangan Nasional di Netanya guna menghormati tentara Soviet yang gugur melawan Nazi. Pada bulan Juni-Juli 2014, Putin menyatakan dukungan terhadap upaya Israel melindugi warganya.

Selanjutnya, Putin dan Netanyahu (PM Israel) membuat saluran khusus yang menghubungkan Moskow-Tel Aviv. Washington sebenarnya melihat gelagat ini. Karena itu, AS berusaha menggagalkan kemesraan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement