Ahad 10 Dec 2017 08:47 WIB

Jadi Musuh Bersama, Trump Persatukan Umat Islam Dunia

Rep: Novita Intan/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) tetap bersikeras untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan Trump mendapat reaksi keras dari beragam pemimpin dunia.

Pengamat Sosiologi, Musni Umar, menilai musibah yang dialami bangsa Palestina dan umat Islam tentang Yerusalem,jika hanya dilihat dari sisi negatifnya,tidak akan memberi manfaat banyak bagi bangsa Palestina dan umat Islam.

"Jika kita melihat hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa tersebut, bangsa Palestina dan umat Islam bisa menang di masa depan," ujarnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (10/12).

Menurutnya, salah satu hikmah yang bisa diambil dari pernyataan Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel, telah mempersatukan seluruh umat Islam yang selama ini sangat sulit bersatu.

Di sisi lain, pernyataan Donald Trump, bisa menguntungkan bagi Israel, dan sebaliknya merugikan bangsa Palestina yang telah diusir dari negeri mereka.

"Umat Islam yang jumlahnya 1.8 miliar di seluruh dunia bersatu melawan keputusan yang tidak adil dan melawan hukum internasional karena Yerusalem merupakan Haram al-Sariif, tempat Masjidil al-Aqsha, kiblat umat Islam pertama," ucapnya.

Di masa depan bangsa Palestina dan bangsa Arab di Timur Tengah sejatinya menang dalam melawan Israel. Kendati sejak 70 tahun lalu tidak pernah menang karena penjajahan Israil terhadap bangsa Palestina disokong oleh Amerika Serikat dan barat.

Selain itu, bangsa Arab dan bangsa Palestina tidak bersatu, sehingga melemahkan perjuangan untuk mewujudkan kemenangan. "Semua perjuangan tidak akan memperoleh kemenanganan dan kesuksesan jika tidak ada persatuan," jelas Rektor Universita Ibnu Chaldun Jakarta ini.

Momentum pernyataan Donald Trump, menurutnya telah mempersatukan umat Islam. Jika momentum ini bisa dijaga, maka akan menjadi energi besar untuk mewujudkan kemenangan dan keadilan abadi bagi bangsa Palestina dan kembalinya Haram al-Shariif dalam penguasaan umat.

Jika menelisik ke belakang, Basuki T. Purnama, Gubernur DKI Jakarta merupakan tokoh yang berjasa mempersatukan umat Islam. Sebab, penisataan terhadap surat Al-Maidah 5l, umat Islam tumbuh ghirah untuk bersatu dan membela Islam.

"Pernyataan Ahok itu telah membakar ghirah umat IsIam sehingga mereka bersatu dan melakukan protes sosial yang dahsyat dan damai seperti Aksi Bela Islam 412 dan paling fenomenal aksi 212 yang menghadirkan jutaan orang. Hasilnya Ahok kalah dalam pemilihan Gubernur DKI 2017 dan masuk penjara," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement