Sabtu 23 Dec 2017 14:30 WIB

Cina Dukung Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota Palestina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bayu Hermawan
Menlu cina, Wang Yi.
Foto: IST
Menlu cina, Wang Yi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan, Pemerintah Cina mendukung pembentukan negara Palestina yang Merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Hal itu disampaikan setelah dirinya bertemu dengan perwakilan Presiden Palestina Mahmoud Abbas,yakni Ahmed Majdalani dan Nabil Shaath di Beijing, Jumat (23/12).

Wang mengatakan, penyelesaian isu Palestina merupakan kunci untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah. Perdamaiandi Timur Tengah tidak dapat dicapai kecuali masalah Palestina dipecahkan. "Sebab masalah ini merupakan akar di wilayah ini," ujarnya seperti dilaporkan laman kantor berita Cina, Xinhua.

Oleh karena itu, Wang meminta masyarakat internasional mendukung solusi dua negara antara Palestina dan Israel. Dengan Palestina yang mendapatkan kedaulatan penuh atas negaranya berdasarkan perbatasan tahun 1967.

Ia pun mengomentari tentang resolusiyang baru saja disepakati Majelis Umum PBB yang menolak pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Menurutnya, resolusi tersebut mencerminkan konsensus masyarakat internasional dan menyatakan seruan untuk mempercepat proses perdamaian di Timur Tengah.

Majelis Umum PBB, pada Kamis (21/12), telah menyetujui resolusi yang dengan tegas meminta AS menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Resolusi ini disepakati 128 negara dan ditolak sembilan negara lainnya. Sedangkan 35 negara memilih abstain.

Dalam resolusi tersebut dinyatakan, "Setiap keputusan dan tindakan yang dimaksudkan untuk mengubah karakter, status, ataukomposisi demografis Kota Suci Yerusalem, tidak memiliki efek hukum, tidakberlaku, dan harus dibatalkan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan (PBB) yangrelevan".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement