Senin 15 Jan 2018 06:57 WIB

Palestina tak akan Terima AS Sebagai Mediator Perdamaian

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Presiden AS Donald Trump berbicara lewat telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (foto: ilustrasi).
Foto: VOA
Presiden AS Donald Trump berbicara lewat telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (foto: ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan hanya akan menerima perundingan damai dengan Israel yang dilakukan melalui mediasi internasional. Abbas mengecualikan AS dalam mediasi internasional yang ia maksud. Palestina sangat marah dengan AS atas pengakuan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Israel.

Sebaliknya, Israel menyatakan akan menerima bila mediasi damai dilakukan AS. Meskipun, upaya perundingan damai yang diupayakan menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner, belum menunjukkan kemajuan. Pembicaraan damai yang dimediasi AS bahkan terhenti sejak 2014.

Trump sendiri menyatakan kesepakatan antara Israel-Palestina akan jadi kesepakatan terbesar abad ini. Namun, Abbas menyatakan kesepakatan abad ini yang disebut Trump sebenarnya adalah tamparan abad ini bagi Palestina. ''Kami akan membalas itu,'' kata Abbas dikutip dari Reuters, Senin (15/1).

Abbas menegaskan, Palestina tidak akan menerima AS sebagai mediator perdamaian dengan Israel. ''Biarkan mediasi ini dilakukan komunitas internasional yang terdiri atas beberapa negara. Bila AS saja, kami tidak terima,'' ucap Abbas.

Pernyataan Abbas ini mengawali pertemuan dua hari badan tertinggi penentu kebijakan Palestina, Dewan Inti Palestina. Dalam pertemuan yang dihadiri 95 orang itu, Abbas menyatakan tidak akan menerima upaya apa pun yang AS lakukan bagi Palestina dan tidak akan mau bergabung dalam forum mediasi yang disertai kriminalisasi.

Pejabat Palestina juga menolak bertemu wakil Presiden AS Mike Pence saat ia dijadwalkan berkunjung ke Mesir, Yordania, dan Israel bulan ini.

Sejak 2002, kuartet AS, Rusia, Uni Eropa, dan PBB terus mendorong perdamaian Israel-Palestina, tapi selalu gagal. Rekognisi Trump atas Jerusalem Timur sebagai ibukota Israel makin memicu protes Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement