Ahad 30 Jul 2017 10:39 WIB

Sejarah Hari Ini: Jet Tempur dan Pesawat Boeing Bertabrakan di Udara

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Kecelakaan Pesawat/ilustrasi
Foto:
Militer Mesir

Sedikitnya 10 personel pasukan komando Mesir tewas dalam pertempuran dengan tentara Siprus Yunani di Bandara Larnaca, Siprus, pada 30 Juli 1978. Pasukan Mesir dan pasukan Siprus terlibat baku tembak setelah terjadi aksi penyanderaan di sebuah pesawat Siprus oleh teroris.

Dilansir dari BBC, Mesir menyalahkan Siprus atas pertumpahan darah tersebut. Mesir mengatakan, pasukan khusus mereka hendak membantu menyelamatkan para sandera dan menangkap teroris.

Ketegangan dimulai ketika editor sebuah surat kabar terkemuka Mesir sekaligus teman Presiden Mesir Anwar Sadat, Youssef Sebai, dibunuh di Nicosia Hilton oleh dua pria bersenjata. Kedua pria yang dianggap teroris itu hendak meninggalkan Siprus dan menyandera 11 orang di dalam pesawat Cypriot Airlines.

Namun, pesawat tersebut terpaksa kembali ke Siprus setelah negara lain menolak mengizinkannya mendarat. Pemerintah Siprus mengatakan mereka mengizinkan pesawat Hercules C-130 Mesir terbang ke Larnaca, namun meminta Mesir untuk tidak banyak ikut campur.

Pasukan komando Mesir kemudian melancarkan serangan habis-habisan. Pasukan Siprus membalas serangan dengan melepaskan tembakan ke unit anti-teror Mesir sehingga terjadi pertarungan selama 50 menit antara kedua belah pihak.

Sebagian besar tentara Mesir dipaksa mencari perlindungan di sebuah pesawat kosong yang letaknya dekat dengan pesawat  Hercules mereka yang hancur. Baku tembak berakhir setelah Garda Nasional Siprus mengalahkan militer Mesir membujuk mereka untuk melepaskan senjata.

Dua teroris yang diketahui berasal dari Palestina, berhasil dibekuk dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Presiden Sadat menuduh Siprus berkolusi dengan teroris karena hubungan baik mereka dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Presiden Siprus, Kyprianou, menawarkan rekonsiliasi dan permintaan maaf namun tetap mengatalan Siprus tidak dapat membiarkan orang Mesir bertindak sewenang-wenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement