REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah tidak biasanya tampil di depan publik. Namun, pada Senin (3/11) ia tampil di selatan ibu kota Lebanon untuk bertemu dengan ribuan pendukungnya menuju perayaan Shiite Ashura.

Ia tampil di atas podium panggung menggunakan jubah hitam dan turban. Kehadirannya disiarkan oleh televisi Al Manar milik Hizbullah dan menunjukan kerumunan menyeru liar setelah melihatnya.

Nasrallah tidak pernah terlihat di depan publik sejak Juli. Terakhir kali, ia tampil ketika menghadiri pawai untuk menunjukan dukungannya pada blokade Israel di jalur Gaza. Kemunculannya di Beirut kali ini menjadi kemunculan ke enam sejak kelompoknya melawan Israel dalam perang 2006.

Nasrallah menjadi orang paling pertama yang dicari Israel bahkan sejak sebelum perang 34 hari itu. Kelompoknya juga bermusuhan dengan militan Sunni dari Suriah sejak keikutsertaannya dalam konflik Suriah.

Pejuang Hizbullah bentrok dengan militan di Lebanon timur pada Oktober. Daerah basis kuat Hizbullah di Beirut juga telah menjadi sasaran bom berkali-kali karena mereka ikut campur dalam konflik di Suriah.

Nasrallah akan tampil pada Selasa dalam puncak perayaan Ashura, sebuah festival memperingati meninggalnya Imam Hussein, salah satu figur Shiite Islam dan merupakan cucu Nabi Muhammad SAW.

''Besok kita akan buktikan bahwa kita di atas segala ancaman, bahaya dan tantangan,'' kata Nasrallah, dikutip AFP. Para pendukungnya menyahut ''Kami berada dibawah perintahmu, O Hussein,'' katanya. Hizbullah akan melakukan pawai di utara Beirut pada Selasa dan Nasrallah akan kembali hadir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika