Selasa 04 Aug 2015 02:42 WIB

AS Yakinkan Komitmen Kesepakatan Nuklir dengan Pejabat Teluk Arab

Rep: c21/ Red: Indah Wulandari
John Kerry, Menlu AS
Foto: Telegraph
John Kerry, Menlu AS

REPUBLIKA.CO.ID,MESIR -- Amerika Serikat (AS) akan memperbaiki hubungan keamanan dengan Timur-Tengah. Pertemuan dengan pejabat senior Teluk Arab guna meyakinkan kesepakatan nuklir pada bulan lalu.

 Selain itu, beberapa isu penting lainnya juga dibahas dalam pertemun yang dilakukan di Doha, Mesir.

Isu yang dibahas antara lain, persoalan konflik yang sedang berlangsung di Yaman dan tentang kemerdekaan negara Palestina.

“Para pejabat diharapkan menyuarakan keprihatinan mereka dengan kesepakatan Iran,”

menurut laporan kontributor Timur Tengah Aljazirah, Hashem Ahelbarra dari Doha beberapa hari lalu.

Menurut Ahelbarra, ini adalah momen-momen sulit, karena ada kekhawatiran bahwa Iran mungkin dapat menumbuhkan hubungan erat dengan barat. Ketika peran sanksi embargo yang diterima Iran dicabut.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry juga diperkirakan akan membahas perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kelompok di Suriah dan Irak.

Di pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov juga melakukan pertemuan secara terpisah di Doha pada Ahad (2/8) malam. Rencananya Rusia mengadakan pertemuan tiga arah dengan rekan Arab Saudi dan AS.

Kemudian Lavrov mengunjungi Qatar untuk membahas langkah perdamaian di Suriah, Yaman, dan Libya. Selain itu, juga dilakukan konsolidasi internasional menanggapi Negara Islam Irak-Suriah (ISIS).

Hal itu akan membahas hubungan bilateral antara Rusia dan Qatar. Kerry juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.

Ia mengatakan, hubungan AS-Mesir kembali menguat dalam hubungan bilateral meskipun masih terjadi ketegangan dan masalah hak azasi manusia (HAM).

Perkembangan ini terjadi dua hari setelah AS telah menyampaikan bahwa delapan F-16 jet tempur ke Mesir sebagai bagian dari paket dukungan militer. Dalam pembicaraan dengan Shoukry, Kerry juga mengangkat isu HAM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement