Jumat 04 Sep 2015 02:44 WIB

Arab Saudi Mulai Perhatikan Kebutuhan Kerja Perempuan

Rep: C27/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
Foto: pageantoday
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi mulai memperhatikan kebutuhan pengembangan dan kerja perempuan. Kabar baik ini disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja Mufrej Al-Haqabani pada Selasa (2/9).

Keputusan tersebut disampaikannya dalam diskusi panel Forum Nasional Bisnis Perempuan yang dilaksanakan di Riyadh. Dilansir dari Arabnews, Jumat (4/9), Menteri Tenaga Kerja mengatakan, bahwa lembaganya telah bekerja sama dengan Unik Teknis dan Pelatihan Kejuruan, Organisasi Umum Asuransi Sosial, dan Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia (HRDF) untuk memberikan paket inisiatif dan program pembangunan untuk membantu pengusaha perempuan.

Ia menjelaskan bahwa layanan yang akan diberikan dari departemennya akan membantu anak muda Arab baik pria maupun perempuan untuk  menemukan pekerjaan dalam sektor publik atau swasta. Sebagai upaya proses pemberdayaan perempuan, Mufrej Al-Haqabani mengatakan telah mendirikan bagian terpisah untuk perempuan di seluruh wilayah.

Dia menunjukkan bahwa pelayanannya telah mengembangkan sebuah proyek untuk keluarga produktif dengan lembaga-lembaga lain, yang membantu perempuan untuk berinvestasi dan bekerja dari rumah. Layanan ini telah diperbaiki dalam koordinasi dengan kamar dagang dan industri di Jeddah dan Makkah.

Huda Al-Jeraisy, pengusaha perempuan, mengatakan bahwa sementara wanita telah melakukan dengan baik dalam bisnis selama beberapa tahun terakhir, pemerintah harus memberikan insentif lebih lanjut dan dukungan sehingga mereka dapat berpartisipasi lebih lengkap dalam perekonomian nasional.

Al-Jeraisy mengatakan forum ini menyajikan kesempatan besar bagi peserta untuk bertukar keahlian, membahas isu-isu terkait seperti metode untuk melaksanakan rencana lima tahun, dan mengidentifikasi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perempuan di Arab Saudi. Menurutnya, hal tersebut penting untuk forum karena menarik para pembuat kebijakan dan tokoh bisnis terkemuka, terutama orang-orang yang mendukung investasi oleh perempuan agar tetap up to date dengan perkembangan domestik, regional dan internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement