Senin 22 Feb 2016 16:34 WIB

Arab Saudi Tuduh 32 Orang Jadi Mata-mata Iran

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Saudi vs Iran.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Saudi vs Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pengadilan Riyadh yang menangani pidana khusus pada Ahad (21/2) menunjukkan daftar tuduhan oleh Biro Investigasi dan Kejaksaan publik (BIP) terhadap 32 orang yang dituduh mata-mata untuk intelijen Iran.

"Terdakwa di antaranya warga Arab Saudi dari wilayah al-Qatif  di Timur Arab Saudi bersama dengan dua orang lainnya, seorang penduduk Iran dan Afghanistan,’’ bunyi daftar tuduhan BIP seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (22/2).

Penuntut telah menyelesaikan daftar tuduhan terhadap terdakwa. Daftar ini mencakup berikut:

1. Membentuk unit mata-mata bekerja sama dengan anggota intelijen Iran dan memberikan informasi yang sangat penting dan berbahaya terkait dengan bidang militer.

2. Membocorkan rahasia mengenai strategi pertahanan dan berusaha untuk melakukan tindakan sabotase terhadap kepentingan ekonomi dan vital, fasilitas ekonomi dalam negeri serta mengganggu ketenangan serta ketentraman masyarakat, memecah kesatuan, menciptakan kekacauan dan menghasut perselisihan sektarian.

3. Pertemuan yang dilakukan beberapa dari mereka dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei bekerja sama dengan anggota intelijen Iran. Mereka mendukung demonstrasi maupun kerusuhan yang terjadi di al-Qatif.

4. Bekerja pada orang di aparat negara untuk tujuan spionase dan mata-mata serta kepentingan intelijen Iran.

5. Melakukan tindakan bermusuhan terhadap Arab Saudi dan melakukan pengkhianatan tingkat tinggi terhadap negara mereka dan Raja mereka.

6. Memiliki buku yang dilarang, publikasi dan perangkat komputer otomatis serta merugikan ketertiban umum dan keamanan Arab Saudi.

Baca juga, Tentara Saudi Bisa Perang dengan Iran di Suriah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement