Jumat 23 Jun 2017 03:01 WIB

Warga Shock ISIS Ledakkan Masjid Bersejarah Irak

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Militan ISIS.
Foto: NBCnews
Militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Warga Irak shock setelah tentara ISIS meledakkan salah satu situs paling dihormati, Masjid Grand Nouri pada Rabu (21/6) malam. Bahkan, seorang guru berusia 54 tahun, Ahmed Saied merasa Mosul tidak akan pernah sama setelah situs bersejarah tersebut diledakkan.

"Ketika saya melihat ke luar jendela dan melihat menara itu sudah tidak ada lagi, saya merasa sebagian dari diri saya telah hilang," kata Ahmed, Kamis (22/6).
 
Warga Mosul lainnya, Nashwan juga menuturkan kesedihan yang sama. Bagi pekerja harian yang tinggal di lingkungan tersebut, kehilangan Masjid Grand Nouri sama seperti kehilangan putranya.
 
"Di pagi hari saya naik ke atap rumah dan tertegun melihat menara Hadba (menara Masjid Grand Nouri) telah hilang. Saya menangis, saya merasa telah kehilangan putra saya," ucap Nashwan.
 
Setelah ledakan tersebut, juru bicara koalisi internasional pimpinan AS, yang membantu menumpas ISIS, Kolonel Ryan Dillon menyatakan akan terus menyerang dan menghabisi pasukan ISIS. Hingga kini masih ada sekitar dua kilometer persegi di wilayah Mosul yang dikuasai ISIS.
 
Semantara itu, bagi Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, dengan dihancurkannya Masjid Grand Nouri menandakan pasukan ISIS telah mengakui kekalahan. "Dihancurkannya menara Hadbadan Masjid Al-Nuri berarti pengakuan kekalahan ISIS," ucap Haider di situs resminya.

Masjid Al-Nuri merupakan lokasi dideklarasikannya ISIS oleh pimpinan kelompok, Abu Bakr Al-Baghdadi pada 2014. Pasukan ISIS meledakkan situs tersebut pada Rabu (21/6) malam karena tak rela melihat bendera kebesarannya diturunkan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement