Senin 06 Feb 2023 22:13 WIB

Malaysia Kirim Tim Penyelemat Untuk Bantu Evakuasi Gempa Turki

Gempa tersebut merobohkan ratusan bangunan dan menewaskan lebih dari 1.900 orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu bangunan yang roboh akibat diguncang gempa di Pazarcik, Turki, Senin (6/2/2023). Gempa besar berkekuatan 7,8 mengguncang tenggara Turki Senin (6/2/2023) pagi WIB. Kerusakan akibat gempa dilaporkan terjadi di beberapa Provinsi Turki, dan tim penyelamat diterjunkan untuk menolong korban gempa.
Foto: Depo Photos via AP
Salah satu bangunan yang roboh akibat diguncang gempa di Pazarcik, Turki, Senin (6/2/2023). Gempa besar berkekuatan 7,8 mengguncang tenggara Turki Senin (6/2/2023) pagi WIB. Kerusakan akibat gempa dilaporkan terjadi di beberapa Provinsi Turki, dan tim penyelamat diterjunkan untuk menolong korban gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia akan mengirim tim penyelamat untuk membantu evakuasi setelah gempa dahsyat melanda Turki selatan pada Senin (6/2/2023) pagi. Menteri yang membidangi Urusan Sabah dan Serawak, Amrizan Ali mengatakan, tim akan membawa peralatan yang digunakan dalam operasi pencarian.

"Sebanyak 75 anggota Tim Pencarian dan Penyelamatan Khusus Malaysia (SMART) akan berangkat ke Turki malam ini melalui penerbangan Turkish Airlines, mereka membawa peralatan yang akan digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan," kata Armizan dalam sebuah pernyataan, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (6/2/2023).

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Malaysia, Zambry Abdul Kadir melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu untuk menyampaikan belasungkawa atas bencana tersebut.

Gempa tersebut merobohkan ratusan bangunan dan menewaskan lebih dari 1.900 orang. Ratusan orang diyakini masih terperangkap di bawah puing-puing. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena petugas penyelamat mencari gundukan reruntuhan di kota-kota besar dan kecil di seluruh area.

Gempa yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, dirasakan hingga Kairo. Gempa tersebut juga membuat penduduk Damaskus bergegas ke jalan, dan membangunkan orang-orang di Beirut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement