Kamis 09 Feb 2023 18:19 WIB

Tiba di Brussel, Zelenskyy Dorong Uni Eropa Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina

Zelenskyy juga akan segera memulai pembicaraan keanggotaan Uni Eropa.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara pada konferensi media setelah KTT UE-Ukraina di Kyiv, Ukraina, 3 Februari 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Brussel pada Kamis (9/2/2023) untuk mendorong para pemimpin Uni Eropa agar lebih banyak mengirimkan bantuan senjata.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara pada konferensi media setelah KTT UE-Ukraina di Kyiv, Ukraina, 3 Februari 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Brussel pada Kamis (9/2/2023) untuk mendorong para pemimpin Uni Eropa agar lebih banyak mengirimkan bantuan senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Brussel pada Kamis (9/2/2023) untuk mendorong para pemimpin Uni Eropa agar lebih banyak mengirimkan bantuan senjata. Zelenskyy juga akan segera memulai pembicaraan keanggotaan Uni Eropa.

Zelenskyy dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di Parlemen Eropa sebelum menghadiri pertemuan puncak dengan pemimpin Uni Eropa. Kunjungan ini memberikan kesempatan pertama kalinya bagi Zelenskyy menyampaikan permintaannya secara langsung dengan 27 pemimpin nasional Uni Eropa sejak invasi Rusia hampir setahun lalu.

Baca Juga

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan, Belanda tidak mengesampingkan segala jenis dukungan militer untuk Ukraina. Sementara Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, negara-negara NATO harus bertindak bersama dalam masalah ini.  Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan negara-negara anggota Uni Eropa harus bersama-sama membeli senjata dan amunisi untuk Ukraina.  

"Sangat penting bagi kami untuk mempercepat bantuan militer ke Ukraina. Kita harus memberikan sinyal yang jelas kepada industri pertahanan Eropa untuk memproduksi lebih banyak," ujar Kallas.

Setelah memenangkan janji-janji tank tempur Barat dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat Ukraina sekarang fokus pada usaha mengamankan pasokan rudal jarak jauh dan jet tempur.

Pemerintah Barat sejauh ini menolak permintaan jet, dengan alasan bahwa saat ini Ukraina tidak membutuhkan jet tempur. Selain itu, butuh waktu bertahun-tahun untuk melatih pilot Ukraina agar menerbangkan jet tempur.  

Namun, Zelenskiy mendapat komitmen Inggris pada Rabu (8/2/2023) untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan pesawat tempur standar NATO.  London mengatakan belum memutuskan apakah akan memasok jet tempur. Seorang pejabat Ukraina mengatakan, Zelenskiy menginginkan para pemimpin Dewan Eropa untuk meningkatkan pasokan amunisi.

"Kami sangat membutuhkan artileri jarak jauh, semua jenis amunisi artileri, termasuk battle tank, keputusan telah diambil oleh beberapa negara anggota, tetapi kami tidak memiliki tank untuk saat ini. Ini perlu dipercepat,” kata pejabat Ukraina yang berbicara dengan syarat anonim.

Para pejabat Ukraina mendorong pembicaraan keanggotaan Uni Eropa dalam beberapa bulan. Namun beberapa negara anggota Uni Eropa menekankan calon anggota harus memenuhi berbagai kriteria, seperti menindak korupsi  sebelum mereka dapat memulai negosiasi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement