Kamis 17 Jun 2010 08:22 WIB

Myanmar Banjir, 25 Orang Tewas

Rep: C26/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hujan yang menimpa Myanmar memicu terjadinya banjir dan tanah longsor, sehingga banyak jembatan mengalami kerusakan dan jalan-jalan terblokir. Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 25 orang tewas. Hal tersebut dikatakan pejabat lokal dan pekerja bantuan, pada Rabu (16/6).

Sebenarnya Myanmar tidak asing dengan adanya cuaca keras, sebab pada tahun 2008 kejadian semacam itu jauh lebih mengerikan. Saat itu terjadi angin topan melanda bagian selatan kota tersebut yang menewaskan sedikitnya 140 ribu orang.

Menurut salah seorang pejabat yang menolak menyebutkan identitasnya melalui telpon mengatakan, “Sebagian besar wilayah dua kabupaten bagian barat Negara Rakhine telah terendam akibat hujan deras pekan ini.” Selain itu, lanjut dia, satu jalan telah diblokir oleh tanah longsor di kawasan tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan salah satu pekerja organisasi non pemerintah internasional, yang juga tidak mau menyebutkan identitasnya. Ia mengatakan, hingga saat ini sudah sekitar 25 orang yang tewas akibat cuaca tidak menguntungkan itu.

"Kami masih terus melakukan evakuasi terhadap kerusakan dan korban, dan saya pikir jumlah korban tewas akan terus meningkat,” imbuhnya. Pemerintah dan LSM di wilayah itu, kata dia, juga bekerja memberikan bantuan.

Media pemerintah memang tidak menyebutkan adanya banjir, namun Departemen Meteorologi mengatakan 34 cm (13,5 inci) hujan turun di kota Maungdaw, yang berbatasan dengan Bangladesh, dalam minggu ini.

Banjir juga terjadi di kota Mrauk Oo dan Kyauk Taw, sekitar 550 kilometer atau 350 mil Barat Laut Kota Yangun. Menurut salah seorang pejabat kota tersebut, memang tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun dipastikan tiga jembatan rusak berat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement