Rabu 07 Jul 2010 07:44 WIB

Demi Persamaan Gaji, Feminis Swedia Bakar Uang 13 Ribu Dolar

REPUBLIKA.CO.ID,VISBY, SWEDIA--Kelompok Feminis Swedia menabur setumpuk uang lembaran seharga 100.000 drown Swedia (13.010 dolar AS), Selasa, dalam aksi yang dimaksudkan untuk menyoroti perbedaan upah antara lelaki dan perempuan sebelum pemilihan umum nasional. Pemimpin Partai Feminis Gudrun Schyman mengeluarkan segumpal uang kertas dari tas plastik dan melemparkan semua uang itu ke atas panggangan yang sedang menyala sementara sekelompok orang menjulurkan kepala untuk mengambil gambar.

Hanya perlu waktu 25 menit untuk membakar habis isi tas plastik tersebut. "Kami melakukan ini untuk (memperjuangkan) upah yang adil," kata Schyman kepada kerumunan yang terdiri atas 75 orang di pulau Gotland, di lepas pantai Swedia tenggara, tempat partai politik berkumpul selama satu pekan untuk berkampanye.

Aksi itu, dengan menggunakan uang yang disumbangkan oleh satu lembaga iklan, dirancang untuk menggambarkan betapa perempuan di Swedia "kehilangan" 100.000 crown setiap menit sebab upah mereka lebih kecil dibandingkan dengan yang diterima kaum pria, katanya. "Ini jumlah uang yang sangat banyak buat begitu banyak orang dan itu adalah jumlah uang yang amat berlimpah buat saya tapi dalam kampanye politik itu hanyalah setetes air di samudra," kata Schyman.

Rakyat Swedia memberi suara mereka pada 19 September dan partai feminis --yang didukung oleh selebriti termasuk Jane Fonda dan Benny Andersson dari ABBA-- berharap akan meraih kursi pertamanya di parlemen sejak partai tersebut didirikan pada 2005. Anderson menyumbang satu juta crown buat partai itu tahun lalu guna mendanai kampanyenya buat pemilihan umum menuju parlemen Eropa.

Dalam pemilihan umum nasional di Swedia pada 2006, partai feminis meraih kurang dari satu persen suara. Semua partai memerlukan sedikitnya empat persen untuk memperoleh satu kursi di majelis nasional.

Satu rekaman video mengenai kejadian tersebut tersedia di jejaring partai itu dengan alamat: www.feministisktinitiativ.se.

sumber : ant/reuters life
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement