Kamis 09 Sep 2010 01:18 WIB

Obama Gelar Peringatan 11 September di Pentagon

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan memperingati tragedi serangan 11 September di Pentagon, dan Wapres Joe Biden akan berada di situs World Trade Center (WTC) di New York, kata sumber Gedung Putih pada Senin.

Para pejabat sebelumnya telah mengumumkan bahwa Ibu Negara Michelle Obama dan mantan Ibu Negara Laura Bush akan memperingati serangan itu di Pennsylvania di situs tempat pesawat yang tidak mencapai targetnya itu meledak pada Sabtu nanti.

Obama juga pernah memimpin peringatan nasional atas serangan teror terburuk di ranah Amerika itu di Pentagon tahun lalu pada 11 September pertama sejak ia menjabat presiden, serta menyerukan sebuah tekad nasional baru dalam mengantisipasi Alqaidah.

Situs Word Trade Center, yang dikenal sebagai "Ground Zero", telah menjadi pusat perhatian publik dalam beberapa pekan terakhir, sejak rencana untuk membangun pusat kebudayaan Islam di dekat lokasi itu bergulir, yang dipandang hal yang terlalu sensitif.

Obama juga mengecewakan beberapa rekannya di Partai Demokrat dengan bergabung dalam perdebatan terhadap rencana yang menjadi isu nasional itu, ketika ia menegaskan hak membangun tersebut atas dasar kebebasan beragama namun tidak secara nyata mendukung tindakan yang disebutnya sebagai "kebijaksanaan" itu.

Memorial Pentagon adalah satu-satunya monumen resmi yang telah jadi dan didedikasikan untuk para korban 11 September, karena di situs lain di New York dan Pennsylvania masih dalam tahap pembangunan.

Sekitar 2.993 orang tewas, termasuk 2.752 di New York, pada 11 September 2001, dalam serangan yang menggunakan pesawat komersil yang dibajak serta menghancurkan menara kembar Word Trade Center dan ditabrakkan ke kantor Kementerian Pertahanan Amerika, Pentagon, di luar kota Washington.

Pesawat yang jatuh di Pennsylvania diperkirakan karena salah seorang penumpang yang memberontak dan diyakini pula bahwa pesawat tersebut menuju target berikutnya di Washington.

Serangan tersebut kemudian memicu Presiden George W. Bush untuk menghukum Alqaidah dan Taliban Afghanistan serta membawa Amerika dalam perang Irak dan "Perang terhadap Teror" yang kini diwariskan ke Obama.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement