REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Amerika Serikat akan terus menekan program nuklir Iran. Namun negara adidaya itu tak akan mengambil aksi militer untuk menghentikan program nuklir tersebut. Amerika yakin sanksi atau embargo yang lebih keras akan melemahkan Iran.
''Kami tetap terbuka untuk solusi diplomatik untuk menyelesaikan masalah ini,'' kata Presiden Amerika Serikat Barack Obama, seperti dikutip CNBC. ''Kami tidak berpikir bahwa perang antara Israel dan Iran atau opsi militer akan menjadi cara ideal untuk mengatasi masalah ini. Tapi kita akan tetap meletakkan semua opsi di atas meja.
Komandan militer AS juga memperingatkan serangan militer terhadap Iran baik yang dilakukan Amerika atau Israel dapat memicu tindakan balasan oleh Teheran. Tindakan balasan juga bisa dilakukan kelompok Hizbullah di Libanon dan Hamas di Jalur Gaza sehingga dapat menggoyahkan kawasan Timur Tengah.
Israel, diyakini menjadi satu-satunya negara bersenjata nuklir di Timur Tengah. Negara zionis itu menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman terhadap keberadaannya dan tidak mengesampingkan tindakan militer untuk mencegah Iran mengembangkan bom atom.
Dewan Dewan Keamanan PBB bersama Amerika dan Uni Eropa sebelumnya telah menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Iran yang dianggap telah mengabaikan seruan internasional untuk menghentikan aktivitas pengayaan uranium.