Jumat 24 Sep 2010 07:01 WIB

Republik Islam Iran: Mereka Adil, Ayo Berunding Nuklir

Manouchehr Mottaki
Foto: MSN
Manouchehr Mottaki

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Iran bersedia memulai lagi pembicaraan jangka panjang terkait program nuklirnya jika pembicaraan itu berlangsung "adil", kata Menteri Luar Negeri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki seperti dikutip media setempat, Kamis. Pernyataan Motakki muncul setelah negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB mengumumkan di New York, Rabu, bahwa mereka menginginkan solusi negosiasi awal atas kebuntuan terkait ambisi nuklir negara Islam tersebut.

Amerika Serikat dan empat negara anggota DK PBB -- Inggris, Cina, Prancis, Rusia, dan Jerman (P5+1) -- menyatakan akan membuka diplomasi babak baru di sela sidang Majelis Umum PBB. "Motakki menegaskan kesiapan Iran untuk negosiasi dengan kelompok Wina dan P5+1," tulis laman internet stasiun televisi pemerintah.

 

"Pembicaraan tersebut akan berhasil apabila mereka adil dan mengerti akan hak Iran dalam kepemilikan nuklir untuk tujuan damai dan energi," kata Motakki dalam pertemuan dengan timpalannya, Menlu Cina Yang Jiechi, di New York, Rabu. Lewat "Kelompok Wina" yang terdiri atas Iran, Badan Pengawas Atom PBB, Prancis, Rusia, dan Amerika, membicarakan kesepakatan pertukaran energi dengan Iran pada Oktober lalu.

Pada Juni, Dewan Keamanan PBB menyepakati sanksi tahap keempat terhadap republik Islam itu yang menyebutkan pembicaraan akan tertunda hingga September. "Kami telah menyepakati sanksi pada Juni... Kini saatnya Iran untuk berkomitmen dalam negosiasi yang nyata, dalam dialog yang benar-benar konstruktif tentang program nuklirnya secara menyeluruh," kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Rabu.

"Kesatuan dari enam anggota tentunya menunjukkan bahwa Iran tidak bisa lari begitu saja dari hal itu dan menolak untuk melakukan pembicaraan, dunia tidak akan begitu saja lupa tentang isu ini," kata Hague.

Ia menambahkan bahwa dirinya akan menyampaikan pesan dari "enam kekuatan utama" kepada Motakki ketika bertemu dengan Menlu Iran itu pada Rabu.

Masih belum jelas apakah pernyataan yang dibuat Motakki di stasiun televisi pemerintah itu dilakukan setelah pertemuan dengan Hague atau sebelumnya. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, yang juga berada di New York untuk sidang Majelis Umum PBB mengatakan bahwa dirinya siap untuk pembicaraan nuklir dengan pemerintah Presiden Barack Obama, seperti dilaporkan ABC News. Teheran menyatakan bahwa program nuklirnya bertujuan damai untuk memenuhi kebutuhan energi, tapi kekuatan Barat terus mencurigai hal tersebut sebagai upaya pengembangan senjata nuklir.

sumber : ant/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement