Jumat 24 Sep 2010 21:03 WIB

Pejuang Moro tak Lagi Menuntut Kemerdekaan

Rep: Al Arabiya/AP/ Red: Budi Raharjo
Pejuang Moro
Foto: Al Arabiya
Pejuang Moro

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA--Pejuang Moro yang tergabung dalam Moro Islamic Liberation Front (MILF) kini tak lagi menuntut kemerdekaan wilayah Filipina Selatan dari Manila. Mereka hanya menginginkan otonomi yang luas seperti negara bagian yang diterapkan di Amerika Serikat.

Negosiator pemerintah Filipina pun, Kamis (23/9) menyambut baik pernyataan yang disampaikan pemimpin pejuang Moro itu. Sehari sebelumnya, pemimpin MILF menyampaikan sikapnya yang tak lagi menuntut kemerdekaan dari Manila. Pejuang moro kini akan membuka jalan bagi pemahaman dan pengaturan politik yang layak di wilayah Selatan Filipina dengan tetap terintegrasi dengan Manila.

Negosiator MILF, Mohagher Iqbal, kepada wartawan, Rabu (22/9), mengatakan kelompoknya kini hanya menginginkan bentuk negara bagian seperti yang dipraktikkan di Amerika Serikat. Dia tak lagi menuntut kemerdekaan dan akan tetap berada di bawah pemerintahan Manila. ''Ini tidak tercantum secara khusus dalam proposal (perundingan) kami, tapi formula yang telah kami persiapkan dibuat untuk menciptakan negara bagian,'' ujarnya.

Negosiator pemerintah Filipina, Marvic Leonen, menyambut baik pernyataan pimpinan pejuang MILF itu. ''Kami bersedia mendengarkan konsep yang mereka ajukan,'' katanya.

Iqbal mengungkapkan sedikit usulan bentuk negara bagian yang diusulkannnya. Negara bagian yang dikuasai kelompok Muslim itu tak akan memegang empat kekuasaan yang menjadi hak pemerintah pusat, yaitu kekuasaan terhadap pertahanan nasional, urusan luar negeri, mata uang, dan jasa pos. Pejuang Moro juga tak akan memiliki angkatan bersenjata yang terpisah dan hanya memiliki pasukan untuk keamanan internal.

Pemerintah Filipina dan pejuang Moro sempat melakukan pertemuan singkat sebelum Presiden Benigno Aquino III dilantik pada Juni lalu dan setuju untuk melanjutkan perundingan. Kedua belah pihak telah membentuk panel negosiasi meskipun belum ada kepastian waktu untuk memulai kembali pembicaraan yang dimediasikan oleh Malaysia itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement