Selasa 05 Oct 2010 09:40 WIB

Hadiah Nobel Buat Penemu Teknologi Bayi Tabung

Rep: c41/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,STOCKHOLM-–Penemu teknologi bayi tabung, Robert Edwards dari Inggris meraih Penghargaan Nobel untuk bidang Kedokteran, Senin (4/10). Sekalipun mendapat tentangan dari kaum agama, teknologi bayi tabung atau fertilisasi in-vitro merupakan terobosan yang telah membantu jutaan pasangan yang sulit memiliki anak.

Edwards, 85 tahun, merupakan profesor emeritus di Universitas Cambridge. Ia mengembangkan teknik - di mana telur dikeluarkan dari seorang wanita, dibuahi di luar tubuh dan kemudian ditanamkan ke dalam rahim - bersama dengan ahli bedah ginekolog Patrick Steptoe dari Inggris.

Pada tanggal 25 Juli 1978, Louise Brown di Inggris menjadi bayi pertama lahir melalui prosedur inovatif ini, menandai sebuah revolusi dalam perawatan kesuburan. "Prestasi Edwards telah memungkinkan untuk mengobati infertilitas, kondisi medis yang menimpa sebagian besar umat manusia, termasuk lebih dari 10 persen dari semua pasangan di seluruh dunia," kata seorang tim juri Nobel untuk bidang Kedokteran di Stockholm. Empat juta orang telah dilahirkan berkat fertilisasi in-vitro (IVF).

Meskipun menghadapi perlawanan dari lembaga kesehatan Inggris, Edwards dan rekannya menghabiskan bertahun-tahun mengembangkan IVF dari percobaan awal hingga menjadi pengobatan prkatis. Pada tahun 1980, mereka mendirikan klinik pertama di dunia IVF, di Bourn Hall di Cambridge.

Saat ini, kemungkinan pasangan subur akan membawa pulang bayi setelah siklus IVF adalah 1 dari 5, peluang yang sama yang dimiliki pasangan dengan kesuburan yang normal. Setiap tahun, sekitar 300.000 bayi di seluruh dunia dilahirkan melalui IVF, menurut Masyarakat Reproduksi Manusia Eropa.

Untuk kemenangan ini, Edwards akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai 1,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 135 miliar.

Pekerjaan Edwards dan rekannya menimbulkan "debat etika hidup," di kalangan Vatikan. Para pemimpin agama lain dan beberapa ilmuwan menuntut proyek dihentikan. British Medical Research Council pada 1971 mengurangi pendanaan untuk penelitian Edwards, tetapi berhasil menemukan sumbangan pribadi yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan penelitiannya.

Vatikan menentang IVF karena memisahkan konsepsi dari "tindakan suami-istri" - hubungan seksual antara suami dan istri.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement