REPUBLIKA.CO.ID, SAN JOSE--Keluarga, kerabat serta pemerintah Cile harap-harap cemas saat evakuasi penambang mulai dilakukan. Satu penambang telah berhasil diselamatkan keluar dari reruntuhan. Setelah 69 hari terperangkap di bawah tanah dengan kedalaman 622 meter di dalam tanah, satu dari 33 penambang batubara Chile itu keluar disambut dengan sorak sorai dan tangis bahagia.
Florencio Avalos, mengenakan helm dan kacamata hitam untuk melindungi dirinya dari sorotan lampu penyelamatan, tersenyum lebar sambil memeluk penyelamatnya, lalu memeluk Presiden Cile Sebastian Pinera. Setelah ia muncul dari kapsul yang ditarik keluar dari lubang penyelamatan, orang-orang yang berkumpul tak jauh dari reruntuhan tambang itu bersenandung d "Chi Chi! Chi! Le! Le! Le!".
Avalos mengacungkan jempol dan langsung menuju ke ambulans untuk tes medis. Para penambang Cile ini adalah orang-orang yang terperangkap terlama di dalam tanah, namun dapat keluar dengan selamat. Avalos, yang kini berusia 31 tahun adalah orang kedua dalam penambangan di dalam tanah yang kemudian runtuh itu.
Semenit sebelumnya, ahli penyelamatan tambang, Manuel Gonzalez dari perusahaan tembaga milik negara tersenyum saat kapsul penyelamat itu dikirim ke dalam tanah. Penyelamatan orang pertama ini dilakukan tanpa insiden. Bersama-sama mereka akan mempersiapkan para penambang untuk menyelamatkan mereka - diperkirakan akan memakan waktu sebanyak 36 jam untuk membawa mereka semua ke permukaan.
"Kami berjanji untuk tidak pernah menyerah dan kami terus," kata Pinera sambil menunggu untuk menyambut para penambang, yang daya tahan dan kekompakannya menjadi pemberitaan dimana-mana.
Sementara urutan siapa yang yang akan dibawa ke permukaan tanah tidak diumumkan, sudah jelas siapa yang akan terakhir keluar. Luiz Ursula, pimpinan para penambang itu adalah yang terakhir diselamatkan. Kepemimpinanya berhasil meyakinkan para penambang untuk tetap optimistis bisa diselamatkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
