Senin 22 Nov 2010 17:05 WIB

Jendral AS Sebut Alqaidah Yaman Ancaman Serius

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Al-Qaidah cabang Yaman merupakan ancaman serius bagi AS dan semakin berbahaya dalam dua tahun terakhir, kata seorang perwira tinggi militer AS, Minggu. "Cabang Al-Qaeda ini sangat mematikan dan saya mempercayai mereka -- mengenai pernyataan mereka bahwa mereka sedang berusaha melakukannya (menyerang AS)," kata Laksamana Mike Mullen, Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS, kepada televisi CNN dalam program Union.

Dalam situs beritanya, Al-Qaidah Yaman mengancam melancarkan serangan lebih lanjut yang berskala kecil terhadap AS untuk menimbulkan kerugian ekonomi, khususnya dalam industri penerbangan. Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) menyatakan, mereka hanya mengeluarkan 4.200 dolar untuk mengirim dua paket bom dari Yaman ke AS bulan lalu. Bom-bom itu disergap di Inggris dan Dubai, yang menyulut kekhawatiran keamanan global.

"Kami membeberkan rencana kami bagi musuh karena seperti yang kami nyatakan sebelumnya, tujuan kami bukan maksimal pembunuhan, namun menimbulkan (kerugian) pada industri penerbangan, sebuah industri yang begitu vital bagi perdagangan dan transportasi antara AS dan Eropa," kata AQAP di majalah online-nya, Inspire, yang disiarkan situs-situs berita militan.

AS sudah meningkatkan pengamanan penerbangan pesawat setelah serangan gagal terhadap pesawat penumpang Amerika akhir tahun lalu. AQAP menyatakan bahwa operasi bom paket yang gagal bulan lalu, dimana printer berisi bom dikirim dari Sanaa, ibukota Yaman, ke dua sinagog di Chicago, berbeaya murah.

"Dua ponsel Nokia, masing-masing 150 dolar, dua printer HP, masing-masing 300 dolar, ditambah ongkos pengiriman, transportasi dan pengeluaran lain-lain, seluruhnya berbeaya 4.200 dolar," kata AQAP.

"Kami akan melanjutkan operasi serupa dan kami tidak keberatan sama sekali jika bom itu disergap," tambahnya. "Untuk menjatuhkan Amerika, kami tidak memerlukan serangan besar." Yaman selatan dikhawatirkan menjadi pangkalan Al-Qaeda yang menyatukan diri lagi, di bawah jaringan lokal Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP).

Yaman adalah negara leluhur pemimpin Al-Qaidah Osama bin Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan. Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir negara itu akan gagal dan Al-Qaeda memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk memperkuat cengkeraman mereka di negara Arab miskin itu dan mengubahnya menjadi tempat peluncuran untuk serangan-serangan lebih lanjut.

Yaman menjadi sorotan dunia ketika sayap regional Al-Qaeda AQAP menyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang AS pada Hari Natal. AQAP menyatakan pada akhir Desember 2009, mereka memberi tersangka warga Nigeria "alat yang secara teknis canggih" dan mengatakan kepada orang-orang AS bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.

Para analis khawatir bahwa Yaman akan runtuh akibat pemberontakan Syiah di wilayah utara, gerakan separatis di wilayah selatan dan serangan-serangan Al-Qaidah. Negara miskin itu berbatasan dengan Arab Saudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia. Selain separatisme, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun ini.

sumber : ant/reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement