Selasa 23 Nov 2010 04:44 WIB

Nuklir Korut Ancam Regional

Rep: una/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Informasi terbaru terkait kemampuan nuklir Korea Utara berujung pada kesimpulan bahwa negara komunis itu adalah ancaman bagi wilayah sekitarnya. Untuk itu Washington menyatakan terbuka untuk mengadakan pembicaraan dengan pihak Korea Utara.

Sebelumnya fisikawan nuklir asal AS Siegfried Hecker mengatakan telah menyaksikan lebih dari 1.000 sentrifugal sebagai bagian dari kompleks nuklir milik Korut. Menguatkan dugaan AS bahwa negara itu tengah dalam proses menciptakan material bahan bakar senjata nuklir kedua milik mereka.

Pyongyang berupaya menekan kekuatan regional di Asia Timur untuk melanjutkan pembicaraan soal perlucutan senjata nuklirnya. Nuklir merupakan satu-satunya faktor yang meningkatkan posisi tawar Korea utara terhadap dunia luar.

Utusan khusus AS untuk Korut, Stephen Bosworth pada pekan ini akan bertemu dengan negara-negara kunci di Asia membahas ambisi nuklir Pyongyang. Kunjungan ini dilakukan ditengah kekhawatiran mengenai program pengembangan nuklir yang tengah dilakukan negara komunis tersebut. Bosworth tiba di Seoul, Korea Selatan, Ahad (21/11) sore sebagai awal kunjungan regionalnya di Asia.

"Ini adalah langkah provokatif terbaru Korut, masalah pelik ini sangat sulit dan telah kita perjuangkan selama 20 tahun," kata Bosworth kepada wartawan di Seoul. Ia menegaskan bahwa sitausi yang dihadapi saat ini bukan krisism dan AS tidak terkejut atas temuan informasi terbaru ini.

Saat ditanyakan mengenai nasib pembicaraan enam pihak terkait nuklir Korut, ia mengaku meski tak jelas namun yang jelas pembicaraan enam pihak belum mati.

Perkembangan nuklir Korea Utara ini muncul sekitar dua bulan usai negara itu mulai melancarkan langkah suksesi kepemimpinan. Pimpinan Korut Kim Jong il mulai menyiapkan sang putra, Kim Jong Un untuk menjadi penggantinya. Jong il dinilai menggunakan nuklir untuk mendorong kepercayaan diri sang anak yang akan menjadi pemimpin Korea Utara.

Washington sangat khawatir dengan ancaman Korea Utara yang ekonominya telah lama bergantung pada ekspor senjata, akan menjual bahan senjata nuklir pada negara-negara lain. Negra ini juga telah dua kali melakukan tes nuklir dan AS meyakini mereka memiliki bahan fisil yang cukup untuk membuat beberapa hulu ledak nuklir.

Informasi mengenai perkembangan proyek senjata nuklir Korut dimulai saat Hecker menyatakan ia telah diperlihatkan lebih dari dari seribu sentrifugal di kompleks nuklir Yongbyon bulan ini. Pejabat Korea Utara menyatakan sentrifugal itu dapat dioperasionalkan. Masalahnya sulit untuk melakukan verifikasi atas klaim Korut tersebut. Inspektur Internasional diusir dari negara itu tahun lalu, tetapi Washington mengatakan sejak 2002 bahwa Pyongyang memiliki program senjata nuklir.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement