Rabu 01 Dec 2010 14:38 WIB

Nah Lho, Simbol Yahudi Muncul di Atap Gedung Maskapai Iran

Rep: agung sasongko/ Red: irf
Simbol yahudi di atap gedung Iran Air
Foto: Alarabiya
Simbol yahudi di atap gedung Iran Air

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Hasil citra satelit dari bandara Teheran yang berhasil diabadikan layanan Google Earth mengundang kemarahan pejabat pemerintah Iran. Kemarahan itu muncul lantaran hasil citra satelit memperlihatkan Bintang Daud, lambang Yahudi, muncul di atap markas besar maskapai penerbangan nasional Iran Air. Pemerintah Iran segera meminta Google untuk menghapus gambar itu.

Media Israel, Yediot Ahronot, Ahad lalu, melaporkan kabar itu berawal dari pemberitan media lokal Iran yang melaporkan temuan itu Sabtu lalu. setelah layanan Google Earth memperlihatkan gambar Bintang Daud ketika mencitrakan bangunan utama maskapai penerbangan nasional Republik islam Iran atau Iran Air.

Munculnya simbol Yahudi dalam maskapai nasional Iran segera memunculkan wacana yang menyebutkan Iran Air dibangun pada masa pra revolusi atau dibawah pemerintah Shah Iran Pahlevi. Pemerintah Iran kala itu mempekerjakan insinyur asal Israel. Media Lokal Iran menduga keberadaan simbol Yahudi itu juga mencerminkan hubungan dekat antara Israel dan pemerintah Iran pra-revolusi di masa lalu.

Menurut laporan lainnya, Shah Iran tidak hanya mempekerjakan insyinyur semata tetapi juga membuka rute penerbangan pada tahun 1960 yang menghubungkan antara Teheran Mehrabad International Airport dengan Bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Selain itu, media lokal Iran juga melaporkan Israel juga menjual senjata kepada tentara Shah dengan imbalan minyak, dan ada dugaan bahwa terdapat program pelatihan di antara kedua negara. Kerja sama lain juga mencakup pelatihan bidang pertanian dan perdagangan oleh Iran kepada Israel.

Insiden Bintang Daud ini bukan kali pertama. Sebelumnya, Agustus lalu, lapangan Revolusi di Teheran memiliki ratusan Bintang Daud. Media lokal Iran melaporkan kondisi itu dengan simbol kejahatan berusaha menghancurkan jantung republik Islam.

sumber : Alarabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement