REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN--Ini adalah bank yang tak biasa: mesin ATM menggunakan bahasa Latin. Para pastur memiliki pintu masuk khusus. Sebuah potret Sri Paus Benediktus XVI ukuran besar tergantung di dinding.
Namun demikian, instansi berplang The Institute for Religious Works, adalah sebuah bank. Kini bank itu berada dalam pengawasan setelah kasus yang melibatkan tuduhan pencucian uang mencuat. Tak tanggung-tanggung, total nilai simpanan yang statusnya abu-abu itu 30 juta dolar AS. Kritikus mengatakan kasus ini menunjukkan bahwa Bank Vatikan ini kental dengan kerahasiaan dan skandal.
Vatikan menyebut penyitaan aset-aset sebagai sebuah "kesalahpahaman" dan menyatakan optimisme itu akan cepat diselesaikan. Tapi dokumen pengadilan menunjukkan bahwa jaksa mengatakan Bank Vatikan sengaja mencemooh undang-undang anti-pencucian uang "dengan tujuan menyembunyikan kepemilikan, tujuan dan asal dana." Dokumen juga mengungkapkan kecurigaanbahwa para pastor mungkin telah bertindak sebagai tameng untuk pengusaha korup dan mafia.
Dokumen menentukan dua transaksi yang belum dilaporkan: satu tahun 2009 yang melibatkan penggunaan nama palsu, dan satu lagi di 2010 di mana Bank Vatikan menarik 860 ribu dolar AS dari rekening bank Italia tetapi mengabaikan permintaan bank untuk mengungkapkan kemana uang itu akan ditujukan.
Temuan ini, seperti dilaporkan Washington Times, memberikan harapan baru bagi korban Holocaust yang mencoba untuk menuntut di Amerika Serikat, menyatakan bahwa jarahan Nazi disimpan di Bank Vatikan. Namun selalu gagal.
Koran ini mencatat, ini bukan skandal Bank Vatikan yang pertama. selama berabad-abad, bank ini kental dengan nuansa skandal.
Pada tahun 1986, seorang penasihat keuangan Vatikan meninggal setelah minum kopi -- diduga diracun -- di penjara. Yang lain ditemukan tergantung di tali bawah jembatan Blackfriars London pada tahun 1982, dengan saku diisi dengan uang dan batu. Insiden ini menghitamkan reputasi bank, menimbulkan kecurigaan hubungan dengan mafia, dan menimbulkan biayaratusan juta dolar dalam bentrokan hukum dengan pihak berwenang Italia.
Pada 21 September, polisi menyita aset keuangan dari rekening Bank Vatikan di Credito Artigiano SpA. Investigator mengatakan Vatikan telah gagal untuk memberikan informasi mengenai asal atau tujuan dana seperti yang dipersyaratkan oleh hukum Italia.
Sebagian besar uang, 26 juta dolar AS ditujukan untuk JP Morgan di Frankfurt, dan sisanya untuk Banca del Fucino.
Jaksa menuduh Vatikan mengabaikan peraturan bahwa bank-bank asing harus berkomunikasi dengan otoritas keuangan Italia tentang asal uang itu. Semua bank menolak memberikan komentar.
Dalam kasus lain, polisi keuangan di Sisilia mengatakan pada akhir Oktober bahwa mereka menemukan pencucian uang yang melibatkan penggunaan rekening Bank Vatikan oleh seorang pastor di Roma yang paman terkait dengan asosiasi mafia.
Pihak berwenang mengatakan 331 ribu dalam kasus itu adalah ilegal yang diperoleh dari pemerintah daerah Sisilia untuk sebuah perusahaan perikanan, dikirim kepadapastor oleh ayahnya sebagai "sumbangan amal," kemudian dikirim kembali ke Sisilia dari akun Bank Vatikan menggunakan serangkaian operasi perbankan untuk membuat hal itu sulit untuk dilacak.
Kantor kejaksaan menyatakan dalam dokumen pengadilan bulan lalu bahwa paraktik itu sesuai dengan standar internasional. "Tidak ada tanda bahwa lembaga-lembaga dari gereja Katolik bergerak ke arah itu."
Namun, penyelidikan yang dilakukan justru menemukan sebaliknya. (Bersambung)