Selasa 28 Dec 2010 18:25 WIB

Pembom Bunuh Diri Pakistan Adalah Wanita Dalam Burqa

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD--Seorang wanita yang tertutup dalam burqa dari kepala hingga kaki telah melakukan pemboman bunuh diri yang menewaskan lebih dari 40 orang di Pakistan, menambah tantangan keamanan yang dihadapi sekutu Amerika Serikat itu. Penggunaan wanita yang meningkat sebagai pembom mungkin akan memperumit upaya pasukan keamanan Pakistan untuk membendung gelombang serangan bunuh diri yang meluas, karena akan lebih sulit untuk melihat dan mencari penyerang yang memakai burqa (cadar) dalam masyarakat suku yang konservatif.

Pemboman Sabtu itu melukiskan kemampuan ulet gerilyawan untuk melakukan serangan meskipun ada serangan militer terhadap mereka. Wanita itu meledakkan dirinya di tengah kerumunan laki-laki, wanita dan anak-anak yang menuju ke arah pusat pendistribusian pangan Program Pangan Dunia (WFP) di wilayah Bajaur di perbatasan Afghanistan.

"Pada awalnya ada kebingungan mengenai apakah penyerangnya itu seorang pria atau seorang wanita, tapi sekarang kami telah menentukan bahwa (itu) adalah wanita," kata pejabat senior pemerintah Sohail Ahmed pada Reuters. Beberapa pejabat pemerintah di Bajaur mengatakan mereka telah menemukan kepala, burqa dan pakaian pembom itu.

Sebelumnya pada 2007

Itu adalah serangan kedua yang seperti itu oleh gerilyawan wanita di Pakistan. Pada episode pertama, seorang wanita meledakkan bom dekat sebuah pos pemeriksaan militer di kota Peshawar di Pakistan baratlaut pada 2007, tapi ia tidak menewaskan seorang pun kecualinya dirinya.

Pada Sabtu, wanita itu pada awalnya melemparkan granat pada orang-orang yang menuju ke arah pusat pangan itu untuk menerima bantuan sebelum meledakkan dirinya. Empatpuluh tiga orang tewas dan lebih dari 60 orang terluka dalam serangan itu.

"Jika gerilyawan menggunakan wanita lagi untuk serangan seperti itu maka akan menjadi problem yang sangat besar bagi pasukan keamanan," kata Rahimullah Yusufzai, seorang pakar mengenai masalah suku dan gerilyawan. "Mereka tidak memiliki cukup wanita (dalam) pasukan polisi dan (meskipun) mereka memiliki wanita polisi, karena kebudayaan konservatif kami, orang-orang tidak menginginkan wanita mereka menjadi sasaran pemeriksaan badan. Itu akan menjadi problem besar."

Serangan itu terjadi setelah pertempuran antara pasukam keamanan dan gerilyawan di wilAyah Mohmand yang berdekatan, yang menewaskan 11 tentara dan 40 gerilyawan, kata pemerintah.

Gerilyawan mempersoalkan korban tewas resmi itu.Militer Pakistan telah melakukan serangkaian serangan di daerah suku Pashtun, dikenal sebagai pusat gerilyawan global, dalam beberapa tahun belakangan, menewaskan ratusan gerilyawan dan menghancurkan banyak benteng pertahanan.

Tapi gerilyawan masih dapat menyerang kembali dan melanjutkan serangan bunuh diri dan serangan bom di negara itu, yang menewaskan ratusan orang. "Markas besar gerilyawan telah hancur ... mereka telah melarikan diri dan itulah mengapa mereka sekarang menyerang sasaran empuk," kata PM Yusuf Raza Gilani pada wartawan dalam komentar yang disiarkan oleh televisi setempat.

Serangan bunuh diri itu ditargetkan terhadap anggota-anggota Salarzai, suku besar pro-pemerintah yang mendukung serangan militer terhadap gerilyawan. Anggota-anggota suku Salarzai memiliki peran penting dalam memobilisasi lashkar atau milisi suku, untuk membantu operasi militer pemerintah. Jurubicara Taliban, Azam Tariq, menyatakan bertanggungjawab atas pemboman bunuh diri itu, mengatakan serangan tersebut adalah pembalasan TERHADAP "kegiatan Salarzai terhadap Taliban.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : ant/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement