Sabtu 01 Jan 2011 19:43 WIB

Warga Prancis Disarankan Tinggalkan Pantai Gading

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Prancis pada Jumat menyarankan warganya di Pantai Gading, "terutama keluarga dengan anak kecil", meninggalkan negara Afrika Barat itu untuk sementara, karena ketegangan politik di kawasan tersebut. "Walaupun warga negara asing belum terancam, pemerintah Prancis membarui saran kepada seluruh warganya, terutama yang memiliki anak kecil, meninggalkan Pantai Gading untuk sementara," kata penyataan Kementerian Luar Negeri.

Sekitar 14.000 warga Prancis tinggal di negara bekas jajahannya itu, tempat Laurent Gbagbo menolak menyerahkan kekuasaan kepada lawannya, Alassane Ouattara, yang diakui internasional sebagai pemenang pada pemilihan presiden pada November.

Prancis mendesak warganya untuk pergi, namun pada Jumat, negara itu membarui saran tersebut ketika penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengetahui ancaman pendukung Gbagbo, yang akan menyerang hotel tempat mereka melindungi Ouattara. "Kami memperkirakan sekitar 2.000 warga Prancis telah meninggalkan negara itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Christine Fages.

Warga Prancis menjadi sasaran gerombolan di Pantai Gading pada 2004 setelah tentara Prancis menghancurkan seluruh pertahanan udara milik Gbagbo sebagai balasan atas serangan udara, yang menewaskan sembilan rekan mereka.

Kerusuhan terjadi di kota terbesar, Abidjan, dengan sejumlah angkota kelompok Patriot Muda, yang menyasar Prancis dan sejumlah besar masyarakat asing di kota tersebut. Tentara Prancis telah menewaskan 50 pengunjukrasa.

Gbagbo pada pekan ini memperingatkan bahwa "sandiwara" Amerika Serikat dan Prancis, yang menolak mengakuinya sebagai pemimpin sah Pantai Gading, mendesak negara tersebut ke arah perang saudara.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement