REPUBLIKA.CO.ID,BIDAPEST--Presiden Hongaria Pal Schmitt mengingatkan warganya mengenai tanggung jawab yang lebih besar sebagai negara di Eropa Tengah yang mengambil alih kepresidenan Uni Eropa pada Sabtu. Pada siaran televisi yang disiarkan di negara itu Jumat dini hari, Schmitt mengatakan dalam masa enam bulan kepemimpinannya, Hongaria bertanggung jawab untuk meningkatkan taraf hidup bukan saja warganya melainkan juga ratusan juta warga Eropa.
"Hongaria akan memperoleh penghormatan bila dapat menunjukkan kemampuan untuk tidak hanya memelihara nasibnya sendiri tapi juga nasib negara lain," kata Schmitt. Prioritas utama pada masa kepresidenannya adalah untuk menjaga nilai euro dan bekerja untuk menyusun mekanisme demi mengatasi krisis ekonomi seperti yang terjadi di Yunani dan Irlandia pada 2010, menurut laman situs resmi kepresidenan UE.
Hongaria juga akan mendorong negara anggota untuk memajukan kebijakan kepentingan khusus Eropa Tengah termasuk "Strategi Danube" yang mendorong pembangunan multi aspek "wilayah besar" sepanjang sungai Danube yang mengikutsertakan delapan anggota UE yang dialiri sungai itu termasuk juga enam negara bukan anggota UE.
Kemajuan negosiasi mengenai masuknya Kroasia ke UE juga akan menjadi sorotoan khusus seperti juga perluasan paspor bebas zona Schengen hingga Romania dan Bulgaria. Pada Mei, Budapest akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Kemitraan Eropa Timur sebagai bagian kebijakan bertetangga UE untuk mengembangkan hubungan dengan Armenia, Azerbaijan, Belarus, Georgia, Moldova dan Ukraina.
Arah kebijakan energi UE juga akan mendapat perhatian khusus saat Budapest menjadi tuan rumah KTT energi pada Februari. Lebih lanjut, Hungaria berencana untuk mendorong finalisasi strategi konprehensif UE di Roma. Hongaria adalah salah satu tempat tinggal komunitas Roma terbesar di Eropa.
Hongaria yang menjadi negara ke-27 yang bergabung ke UE pada 2004 akan secara resmi mengambil alih kursi kepresidenan dari Belgia pada 6 Januari dan akan memberikannya kepada Polandia pada Juli.