REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK-Bukan hanya kalangan pemerintahan, kalangan perbankan pun kalang kabut atas serangan Wikileaks. Seperti dilaporkan New York Times, Senin (3/1), sebanyak 15 dari 20 bank teratas di AS membentuk tim untuk melakukan investigasi internal akan adanya ‘kebocoran’. Tim, dipimpin oleh Direktur Resiko Bank of America, Bruce R Thompson, akan mengkaji ribuan dokumen dan mencari indikasi ‘kebocoran’ sistem.
Tim ini terbentuk sejak pendiri Wikileaks, Julian Assange, mengeluarkan ancaman pada 29 November lalu. Saat itu, dalam sebuah wawancara, Asange mengatakan berniat untuk menjatuhkan sebuah bank besar AS dan mengungkapkan budaya korupsi perbankan.
Asange mengatakan ia mempunyai data dan dokumen yang berasal dari hard disk para eksekutif perbankan. Menyusul ancaman ini, saham Bank of America mengalami kejatuhan yang dipicu kecurigaan bahwa hard disk yang disebut-sebut Asange merupakan milik Bank of America.