Sabtu 17 Jun 2023 14:28 WIB

Para Pembocor Dokumen Rahasia AS yang Diperlakukan Sebagai Pahlawan dan Pengkhianat

Salah satu dokumen yang pernah bocor adalah dokumen mengenai perang AS di Vietnam.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Bocornya Dokumen Rahasia AS
Foto: Reuters
Bocornya Dokumen Rahasia AS

REPUBLIKA.CO.ID, Keputusan Daniel Ellsberg membocorkan penelitian rahasia Departemen Pertahanan mengenai perang AS di Vietnam yang kini dikenal sebagai Pentagon Papers membuatnya menjadi pengkhianat di mata Gedung Putih. Tapi pendukungnnya menganggapnya sebagai pahlawan.

Nasib itu juga berlaku bagi para pembocor rahasia pemerintah AS lainnya. Sementara Ellsberg yang meninggal Jumat (16/7/2023) kemarin dikenang secara positif, reputasi para pembocor rahasia yang lebih baru akan masih diperdebatkan.

Baca Juga

Berikut beberapa orang yang membocorkan rahasia-rahasia pemerintah AS:

W Mark Felt

Sebagai direksi di FBI, Felt dikenal sebagai Deep Throat, sumber surat kabar The Washington Post dalam skandal Watergate tahun 1970-an. Pentagon Papers yang dirilis Ellsberg secara tidak langsung mengarah pada Watergate.

Presiden Richard Nixon dari Partai Republik marah dengan bocornya rahasia tersebut. Ia memerintahkan operasi menyusup ke kantor psikiater Ellsberg. Beberapa bulan kemudian lima orang agen yang terlibat dalam operasi itu tertangkap menyusup ke kantor Partai Demokrat di Watergate.

Sebagai pejabat tinggi FBI, Felt memberi petunjuk pada jurnalis Bob Woodward dan Carl Bernstein saat mereka menyelidiki kasus yang ditutupi sebagai perampokan. Investasi jurnalis dan penyelidikan resmi Kongres akhirnya memicu pemakzulan Nixon yang mendorongnya mengundurkan diri.

Tokoh Deep Throat menjadi karakter dalam film klasik All President's Men yang terinspirasi investigasi Woodward dan Bernstein. Felt mengungkapkan dirinya pada tahun 2005, sebelum ia meninggal dunia tahun 2008.

Edward Snowden

Snowden yang berusia 39 tahun mengungkapkan lembaga-lembaga intelijen AS diam-diam mengumpulkan panggilan telepon, email dan data-data lain warga Amerika. Keputusan Snowden mengungkapkan hal ini memicu debat mengenai privasi dan keamanan nasional.

Snowden merupakan kontraktor dan teknisi sistem di Badan Keamanan Nasional (NSA) AS. Ia mengungkapkan NSA dapat mengambil data dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi AS dan bagaimana NSA memata-matai pemimpin negara lain yang bersekutu dengan Washington.

Tak lama setelah membocorkan rahasia ini pada 2013 lalu, Snowden meninggalkan Hong Kong ke Moskow dengan rencana pergi ke Ekuador. Tapi AS membatalkan paspornya dan ia tinggal di bandara di Moskow selama beberapa pekan.

Ia akhirnya menetapkan di Moskow dan berbicara mengenai kebebasan sipil dan privasi di seluruh dunia dari kota itu. Departemen Kehakiman AS selama pemerintah Presiden Barack Obama mendakwanya dengan pasal spionase dan kasusnya masih aktif hingga hari ini.

Satu dekade kemudian, Snowden...

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement