Rabu 02 Mar 2011 06:10 WIB

Menteri Pertahanan Mundur, Kanselir Jerman Terkejut

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--Kanselir Jerman Angela Merkel pada Selasa menyatakan terkejut mundurnya Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg. Merkel kepada wartawan menyatakan menerima pengunduran diri menteri paling terkenal di kabinetnya itu "dengan berat hati" dan mengatakan bahwa keputusan tentang penggantinya segera diambil. Guttenberg mundur sesudah terlibat dalam sengketa penjiplakan.

Merkel membela Guttenberg dan pengulas menyatakan, ia penting bagi harapan partai konservatif di pemilihan umum tiga negara bagian pada akhir bulan ini. Gelar doktornya dicopot setelah pada pekan lalu mengakui disertasi PhD-nya cacat.

Ia meminta maaf kepada parlemen setelah dituduh menyalin beberapa bagian dari disertasinya tanpa penyebutan sumber secara benar. Ia menolak tuduhan penjiplakan dalam seruan lawan mundur atas perkara itu, yang menguasai berita utama dan bincang-bincang televisi sepekan belakangan.

Merkel mendukung Guttenberg.

Pemimpin lawan mengatakan ia tidak memecatnya akibat kuatir akan kemarahan pemilih konservatif, terutama di negara bagian baratdaya, Baden-Wuerttemberg. "Itu buruk bagi Merkel dan ia terlalu lama terjebak dengannya," kata Konrad Jarausch, ilmuwan politik di Universitas Bebas Berlin, "Itu masalah wajah baginya. Akan ada beberapa kerusakan padanya dalam hal ini."

Guttenberg (39 tahun), lama menjadi menteri paling terkenal di kabinet Merkel, tapi ketenaran bangsawan itu didasarkan atas pemeliharaan citra hati-hati atas kejujuran dan integritas. Media Jerman menemukan sejumlah salinan bagian dalam disertasinya. Ia mengatakan membuat kesalahan, tapi tidak disengaja.

Dalam beberapa hari belakangan, beberapa anggota konservatif menjauhinya. Menteri Pendidikan Annette Schavan pada Senin menyebut tindakan Guttenberg memalukan dan ketua parlemen Norbert Lammert menyatakan itu "paku di peti mati untuk kepercayaan dalam demokrasi".

Pada kunjungan ke Afghanistan pada Desember 2010, ia dikecam, karena membawa istri dan pembawa acara bincang-bincang televisi dan tiba di acara malam saat kembali di Berlin masih dalam seragam tempur. Guttenberg pada tengah Februari mengadakan kunjungan mendadak ke Afghanistan. Jerman merupakan penyumbang terbesar ketiga pasukan asing di Afghanistan, kata Kementerian Pertahanan Jerman.

Guttenberg tiba di negara terkoyak perang itu untuk kunjungan kesembilan sejak menjabat pada Oktober 2009, dan mengunjungi tentara Jerman di pangkalan mereka di Afghanistan utara, kata kementerian tersebut. Jerman memiliki 4.800 tentara di Afghanistan, satuan asing ketiga terbesar setelah Amerika Serikat dan Inggris.

Empat puluh enam tentaranya tewas di sana sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada tahun 2001. Penugasan itu sangat tidak disukai di kalangan pemilih Jerman, kata jajak pendapat. Parlemen pada ahir Januari menyetujui perpanjangan 12 bulan untuk gerakan itu, tapi dengan ketentuan, untuk pertama kali, bahwa pasukan tersebut mulai pulang pada ahir 2011, jika keamanan memungkinkan.

Berlin ingin mulai memulangkan tentaranya pada 2011, setujuan dengan Washington, tapi belum menetapkan tanggal bagi penarikan itu. Tugas itu ditentang sebagian besar pemilih Jerman, seperti ditunjukkan jajak pendapat.

Tapi, parlemen pada Februari menyetujui perpanjangan masa penggelaran itu dan pengiriman 850 tentara tambahan. Pada akhir Juni, Guttenberg memperingatkan bangsanya bahwa mereka menghadapi "musim panas keras" di Afghanistan dalam memerangi Taliban.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement