REPUBLIKA.CO.ID,  TOKYO - Kepala Sekretaris Jepang, Yukio Edano, sementara akan merangkap menjadi menteri luar negeri setelah, Seiji Maehara, Ahad mengundurkan diri berkaitan dengan sumbangan politik ilegal, kata Kyodo News Senin.

Maehara mengumumkan pengunduran dirinya pada Ahad, di tengah meningkatnya seruan  mundur karena menerima sumbangan secara ilegal dari seorang pendukung warga Korea Selatan.

Maehara menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri selama pembicaraan dengan Perdana Menteri Naoto Kan di kantor perdana menteri, dan menolak permintaan Kan untuk tetap menjabat pada posnya.

Politisi 48 tahun itu diperkirakan sebagai calon pengganti Kan sebagai ketua Partai Demokratik Jepang (DPJ), posisi yang dianggap akan disetujui jika partainya tetap berkuasa. Pengunduran dirinya akan banyak dipandang sebagai pukulan serius bagi pemerintah partai yang berkuasa DPJ.

Pada Jumat, Maehara mengakui pada pertemuan komite anggaran majelis tinggi bahwa ia menerima sumbangan 50.000 yen (610 dolar AS) dari seorang wanita Korea Selatan penduduk kota Yamashina, di Prefektur Kyoto. Padahal Hukum Pengawasan Dana Politik melarang politisi menerima sumbangan dari orang asing atau badan asing.

Partai oposisi utama Partai Demokrat Liberal (LDP), bagaimanapun, juga menyatakan bahwa pihaknya telah menerima sumbangan ilegal sedikitnya 200.000 yen (2.440 dolar AS) selama empat tahun terakhir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika