REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bahan-bahan radioaktif yang bocor dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Jepang yang dihancurkan gempa tidak akan mempengaruhi Korea Selatan karena angin musiman di daerah itu membubarkan bahan berbahaya ke timur atau di atas Pasifik, ahli nuklir di Seoul Kamis.
Kekhawatiran atas kontaminasi radiasi mungkin tumbuh di Korea Selatan, negara terdekat ke Jepang, setelah PLTN nuklir itu dirusak oleh 9,0 skala Richter dan tsunami pada pekan lalu. Sementara itu Jepang telah bekerja mati-matian untuk menghindari kebocoran.
Namun para pejabat pemerintah Korea Selatan dan para ahli mengatakan kemungkinan, kontaminasi oleh kebocoran radiasi dari PLTN Fukushima Jepang, sekitar 1.000 kilometer di timur Semenanjung Korea, kecil kemungkinannya karena angin saat ini bergerak ke barat.
"Mengingat arah arus angin dan prakiraan cuaca, angin barat diperkirakan akan terus bertiup," kata Lee Seok-ho, pejabat senior di Institut Korea yang mengelola Keselamatan Nuklir Negara.
"Untuk saat ini, arah angin adalah tidak mungkin akan berubah," kata Lee dalam satu konferensi tentang keamanan tanaman nuklir di Korea Selatan yang diadakan setelah meningkatnya krisis nuklir Jepang.
Namun, Lee mengingatkan bahwa Korea Selatan dapat dipengaruhi oleh bahan radioaktif dari Jepang jika terjadi perubahan angin.
"Kami terus memantau tingkat radiasi dan akan mengambil tindakan pencegahan darurat jika situasi itu muncul," kata Lee.
Ahli lain juga mengecilkan risiko kebocoran radiasi.
Lee Eun-cheol, seorang profesor teknik nuklir di Universitas Nasional Seoul, mengatakan pada konferensi, "tingkat radiasi (di pabrik Fukushima) yang relatif rendah dan sedang tersebar oleh angin untuk saat ini. Saya pikir keparahan kebocoran radiasi tidak mencapai tingkat yang menimbulkan risiko bagi rakyat kita."
"Jadi, tidak perlu memakai masker," kata profesor.
Para pejabat Korea Selatan yang memantau kemungkinan radiasi dari Jepang mengatakan, mereka tidak mendeteksi apapun dan sejauh ini tingkatnya normal.
Tapi pejabat bandara di daerah Seoul mulai memeriksa wisatawan dari Jepang untuk radiasi pada Kamis.
Secara terpisah, polisi Korea Selatan telah meluncurkan tindakan keras terhadap orang-orang yang menyebarkan desas-desus tak berdasar bahwa radiasi akan segera mempengaruhi Semenanjung Korea