Ahad 20 Mar 2011 13:00 WIB

Kirim Surat, Qadafi Sebut Obama, 'Anak Kami'

Pemimpin Libya Muammar Gaddafi
Pemimpin Libya Muammar Gaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, Traskrip surat pemimpin Libya Muammar Qadafi kepada para pemimpin dunia dipublikasikan, Sabtu (19/3) memulai aksi militer setelah Qadafi menolak resolusi Dewan Keamanan PBB terkait zona larangan terbang di wilayah udara Libya.

Dalam suratnya kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Qadafi mengatakan kalau dirinya selalu mecintai Obama meskipun negaranya diserang alias dalam perang. Ini dia surat Qadafi kepada Obama:

Kepada anak kami, yang terhormat Barack Hussein Obama,

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahkan jika, Tuhan melarang, ada perang antara Libya dan Amerika, anda akan tetap menjadi anakku dan saya akan selalu mencintaimu. Saya tidak ingin mengubah citra, yang saya dapat darimu. Semua rakyat Libya bersama saya, siap untuk mati, bahkan perempuan dan anak-anak. Kami akan berperang bahkan tanpa Al Qaeda, yang mereka sebut Islam Maghreb. Ini adalah kelompok bersenjata yang berjuang dari Libya ke Mauritania dan juga Ajazair dan Mali... Jika anda menemukan mereka yang mengambil alih kota Amerika dengan kekuatan bersenjata, katakan apa yang akan anda lakukan?"

Negara-negara besar Barat Sabtu (19/3) lalu telah melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap pasukan Qaddafi berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk memaksakan gencatan senjata dalam pertikaian sebulan lamanya antara pendukung setia Qaddafi dan pemberontak. Qaddafi, menurut sumber, lahir di sebuah tenda Badui di Sirte, kota Mediteranean 360 kilometer di timur Tripoli.

Serangan udara oleh pasukan Barat dekat kota Misrata di Libya telah menghantam sebuah pangkalan udara militer. Tempat para pendukung setia Muammar Qaddafi bermarkas. Demikian kata dua warga, Sabtu (19/3), membantah laporan TV negara bahwa depot bahan bakar terkena.

Pangkalan itu berada tujuh kilometer dari kota Misrata. Kota tersebut merupakan kota terbesar ketiga Libya dan tempat bertahan terakhir pemberontak di bagian barat negara itu.

"Pasukan internasional telah menyerang batalion-batalion Qaddafi di kolese militer udara itu, tapi sejumlah pasukan (pemerintah) telah melarikan diri tak lama sebelum serangan," kata warga Abdulbasset pada Reuters melalui telpon.

Seorang warga lainnya mengatakan ia telah mendengar ledakan keras dari arah pangkalan udara militer itu.

sumber : AP/News.com.au

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement