Rabu 30 Jun 2010 01:09 WIB

Operasi Besar Pasukan Gabungan di Afghan Timur Tewaskan 150 Taliban

Pasukan AS dan Koalisi NATO di Afghanistan (Illustrasi)
Pasukan AS dan Koalisi NATO di Afghanistan (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Gempuran pasukan gabungan sekitar 700 tentara AS dan Afghanistan telah menewaskan sebanyak 150 gerilyawan Taliban dalam serangan besar di perbatasan Afghanistan timur dengan Pakistan, demikian Washington Post melaporkan, Selasa (29/6). Operasi pimpinan-AS itu, yang dimulai Ahad, ialah salah satu serangan terbesar di wilayah sekitar provinsi Kunar, lapor surat kabar tersebut.

Beberapa pejabat AS, seperti dikutip koran itu, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan "salah satu pertempuran paling sengit dalam setahun terakhir" di Afghanistan. Dalam pernyataannya Ahad, Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO menyatakan, lebih dari 600 tentara ISAF dan Afghanistan telah mengejar gerilyawan Al Qaida dan Taliban di Kunar dan bahwa "sejumlah gerilyawan" telah tewas.

Dua tentara AS juga terbunuh dalam pertempuran itu. Hingga kini, ISAF belum memperbarui laporan jumlah korban dari pihak koalisi. Menurut Washington Post, serangan itu dirancang untuk mengusir gerilyawan Taliban yang jumlahnya bertambah. Gerilyawan, berdasar keterangan pasukan koalisi, berusaha untuk membuka front kedua di Kunar, ketika ISAF pimpinan AS berperang untuk membasmi gerilyawan di Afghanistan selatan.

"Taliban tahu kami akan mengeluarkan tambahan pasukan kami dan mereka menyadari mereka tidak dapat hanya membiarkan itu terjadi, sehingga mereka mengikuti dengan menambah pasukan mereka sendiri," kata Mayor Jendral John Campbell, komandan senior di Afghanistan timur, pada surat kabar tersebut.

Selain Taliban, Afghanistan berusaha untuk memperluas perang dari selatan. Afghanistan mencurigai, gerilyawan yang berafiliasi secara longgar dengan Taliban Pakistan, telah pergi ke Kunar untuk melarikan diri dari serangan militer di perbatasan, kata laporan itu.

"Saat pertempuran itu mulai, gerilyawan yang lain dari daerah itu berusaha untuk melakukan manuver ke daerah itu," kata Kolonel Abdrew Poppas seperti dikutip. "Ini pertempuran berat."

Pasukan pimpinan AS di Kunar tidak memberikan peringatan sebelum serangan, tidak seperti sebelum serangan di Marjah di Afghanistan selatan awal tahun ini. "Kami membutuhkan elemen kejutan di daerah itu," kata Poppas.

Tentara AS dan Afghanistan diterbangkan sebelum fajar Ahad dalam helikopter-helikopter Black Hawk dan merebut dataran tinggi berbukit-bukit di distrik Marawara di Kunar. Kedatangan mereka segera mendapat sambutan serangan dari sebanyak 200 gerilyawan, kata laporan itu. Pertempuran terbesar itu berakhir Senin pagi. Kini, pasukan AS dan Afghanistan berusaha memulihkan otoritas pemerintah Afghanistan di desa penting Marawara.

sumber : Ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement