Rabu 23 Jan 2019 13:42 WIB

Telinga Aktor Cina Pakai Anting Diburamkan Tuai Kontroversi

Definisi maskulinitas Pemerintah Cina memicu perdebatan.

Red: Nur Aini
Anting ilustrasi
Foto: Dailymail
Anting ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Keputusan layanan streaming video populer Cina untuk mengaburkan telinga aktor yang memakai perhiasan telah memicu perdebatan sengit tentang maskulinitas yang didefinisikan Pemerintah Cina.

Dalam reality show I Fiori Delle Sorelle yang dirilis pada platform streaming seperti YouTube -iQiyi, awal bulan ini, dua aktor ditampilkan bekerja di sebuah toko bunga di Florence dengan tampilan daun telinga yang buram.

Tagar # MaleTVStarsCantWearEarrings (bintang TV laki-laki tak bisa gunakan anting) sejak saat itu telah digunakan di lebih dari 90 ribu postingan dan dilihat lebih dari 470 juta kali dalam seminggu terakhir.

Menurut media Pemerintah Cina, Beijing Youth Daily, gambar-gambar yang disensor itu adalah bagian dari tindakan keras Cina terhadap kemunculan selebritas pria yang berdandan seperti perempuan di media Cina dan budaya populer.

Beijing Youth Daily mengutip sebuah sumber anonim yang mengatakan bahwa Otoritas Radio dan Televisi Nasional Cina mengirim dokumen resmi ke setiap stasiun TV milik pemerintah. Surat meminta mereka untuk mengontrol penampilan selebritas, termasuk memaksakan pembatasan warna rambut, dan menghindari sorotan jarak dekat dari para pria yang mengenakan anting-anting.

"Kami tak bisa menyangkal bahwa selebriti ini memang telah memberikan pengaruh buruk bagi anak-anak kami," tulis seorang pengguna Weibo.

"Mereka harus tampil di depan umum dengan penampilan yang lebih positif."

Meski demikian, pengguna lain di Weibo merasa bahwa "mengenakan anting-anting hanyalah pilihan estetika pribadi" dan "diskriminasi" terhadap laki-laki yang mengenakan anting-anting memberikan contoh buruk bagi anak-anak.

Dominasi pria masih kuat di Cina

Ini bukan pertama kalinya media Cina menerima tekanan kuat dari para elit di Beijing. September lalu, media pemerintah Cina, Xinhua, menerbitkan editorial yang mengkritik penggambaran lelaki di media Cina, yang mengklaim popularitas "estetika rapuh" pada selebritas pria yang berdandan layaknya perempuan memiliki dampak buruk pada remaja dan "melukai citra nasional Cina".

Profesor Yuk Ping Choi, seorang ahli sosiologi dari Universitas Hong Kong China, mengatakan kepada ABC bahwa generasi muda yang mendukung aktor mengenakan anting-anting telah dipengaruhi oleh budaya asing dan ingin mengekspresikan identitas mereka secara berbeda.

Tetapi ekspresi individualitas dibatasi di bawah rezim otoriter, katanya, menambahkan bahwa media Cina juga diharapkan untuk menyensor tayangan mereka untuk menyelaraskan diri dengan Pemerintah.

"Cina mencari pengaruh internasional, sehingga mereka ingin menyelaraskan citra laki-laki Cina dengan citra global maskulinitas," kata Profesor Choi.

"Tampaknya perusahaan [streaming] itu khawatir penampilan para aktor bertentangan dengan harapan Pemerintah tentang bagaimana para aktor pria seharusnya berperilaku."

Profesor Kam Louie, seorang ahli yang sangat disegani, mengatakan kepada ABC bahwa perpecahan dalam opini publik hampir bisa dipastikan.

Ia mengatakan pengaruh budaya Jepang dan Korea terhadap kaum muda di seluruh dunia begitu "luar biasa" dalam beberapa dekade terakhir.

Meskipun demikian Profesor Louie mengatakan Cina terus "mendikte apa yang bisa diterima secara moral dan menjadikannya resmi".

"Dominasi laki-laki masih sangat kuat di Cina, dan setiap kali hirarki sosial terganggu, Anda harus menentang beberapa dari hierarki itu," katanya.

Tetapi Profesor Louie menunjukkan bahwa apa yang dilihat masyarakat China sebagai "maskulin" tidak selalu sama.

Menurut catatan, pada zaman kuno pria-pria Cina mengenakan jubah panjang, mengenakan jubah panjang dan menghiasi diri mereka dengan perhiasan, sementara kecerdasan juga dipandang sebagai atribut kejantanan.

"Orang Cina yang 'membela' tradisi sering tidak tahu banyak tentang budaya, sejarah, atau tradisi Cina," kata Profesor Louie.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-01-23/media-china-buramkan-telinga-aktor-beranting-karena-tekanan-pem/10738460
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement