Senin 04 Mar 2019 08:37 WIB

Muslimah di Kongres AS Ilhan Omar Disamakan Seperti Teroris

Poster menunjukkan foto Omar dan menara kembar yang terbakar di New York.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Ilhan Omar
Foto: VOA
Ilhan Omar

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) Ilhan Omar mengutuk sebuah poster yang menghubungkan dirinya dengan serangan 11 September. Poster tersebut dipajang di salah satu kantor legislatif Partai Republik di Virginia Barat.

"Tampilan poster yang anti-Muslim itu menyamakan saya dengan seorang teroris, itu akan mendorong ancaman kekerasan terhadap saya," ujar Omar seperti dikutip BBC, Senin (4/3).

Baca Juga

Sementara pihak Partai Republik Virginia Barat mengaku tidak mendukung ujaran kebencian melalui poster. Pihaknya pun menginstruksikan agar menghapus poster tersebut.

Poster di acara West Virginia Republican Day dipertontonkan di kantor legislatif negara bagian di kota Charleston, Virgina Barat. Poster itu menunjukkan foto Omar dan menara kembar yang terbakar di New York.

"Jangan pernah lupa - Anda berkata. Saya buktinya - Anda telah lupa," tulis catatan bawah poster itu.

Omar heran mengapa gambar ia yang menjadi target ancaman. Ia pun kesal mengapa tidak ada yang mengecam tampilan anti-Muslim yang menyamakannya dengan teroris tersebut. "Tidak heran saya berada di daftar saaran seorang teroris domestik," katanya.

Poster Omar tersebut berada di sebelah poster ACT for America. Pusat Hukum Kemiskinan Selatan, sebuah kelompok hak asasi manusia, mencantumkan ACT for America sebagai "kelompok kebencian anti-Muslim".

Namun, ACT mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa posternya tidak ada hubungannya dengan poster Omar. Mereka mengklaim memiliki kebijakan nol toleransi terhadap diskriminasi.

Ini bukan pertami kalinya Omar menjadi target sasaran politikus AS. Sebelumnya Omar juga disebut sebagai seorang anti-semit.  Omar lantas meminta maaf karena cicitannya di Twitter. Omar terpilih menjadi anggota Kongres pada November lalu. Dia adalah salah satu dari dua wanita Muslim pertama yang terpilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement