Jumat 22 Jun 2018 00:45 WIB

Mahathir Sangkal Klaim Najib Soal Skandal 1MDB

Setiap dokumen transaksi terdapat tanda tangan Najib Razak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Mantan PM Malaysia, Najib Razak
Foto: The Star
Mantan PM Malaysia, Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyangkal klaim mantan perdana menteri Najib Razak perihal penyelewengan dana di 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib mengaku tak mengetahui segala transaksi keuangan di 1MDB.

Menurut Mahathir, pengakuan Najib tersebut tidak masuk akal. Hal itu karena di setiap dokumen transaksi keuangan di 1MDB terdapat tanda tangannya. "Siapa yang ingin memercayainya bahwa dia tidak tahu, ketika dia menandatangani mereka (dokumen transaksi)? Setiap sedikit uang yang masuk dan keluar dari pinjaman pertama sebesar 42 miliar ringgit, semua (terdapat) tanda tangannya. Jika dia tidak tahu, pasti dia tidak mengerti apa arti tanda tangan," kata Mahathir ketika diwawancara situs berita Malay Mail pada Kamis (21/6).

Pinjaman 42 miliar ringgit yang disinggung Mahathir mengacu pada utang 1MDB setelah ia menerbitkan obligasi. Pinjaman dana dilakukan untuk membeli beberapa aset, termasuk pembangkit listrik.

Pada kesemapatan itu, Mahthir pun mengomentari perihal aliran sebesar 681 juta dolar AS ke rekening Najib. Najib mengklaim uang tersebut merupakan sumbangan dari almarhum raja Arab Saudi. Namun, Mahathir mengaku merasa tergelitik ketika Najib menolak memberitahu tentang asal usul uang tersebut.

"Ini tidak bisa. Karena saya harus menandatangani untuk menggunakan uang. Untuk menggunakan uang saya harus mengeluarkan cek. Najib selalu menganggap orang bodoh," kata Mahathir.

Mahathir pun mengklaim terdapat dokumen yang membantah semua keterangan Najib. "Kami punya semuanya. Kami tahu berapa banyak uang yang masuk ke rekeningnya," ujarnya.

Sebelumnya Najib membantah telah menikmati dana 1MDB. Hal tersebut ia sampaikan ketika diwawancara Reuters. "Saya tidak mendapat manfaat dari 1MDB, karena saya percaya bahwa 1MDB diciptakan untuk melakukan sesuatu yang baik untuk negara. Jika saya tahu akan ada penyalahgunaan dana, jika itu sepengetahuan saya, saya akan bertindak," kata Najib.

Skandal penyelewengan dana miliaran dolar milik 1MDB mulai mencuat pada 2015. Sejak kemunculannya kasus itu telah menyeret nama Najib. Ia diduga menikmati aliran dana 1MDB untuk kepentingan pribadinya.

Salah satunya adalah aliran dana sebesar 10,6 juta dolar AS dari SRC International, yakni unit perusahaan 1MDB. Dana tersebut dilaporkan masuk ke rekening Najib pada akhir 2015.

Najib secara konsisten membantah peranan dan keterlibatannya dalam kasus penyelewengan dana 1MDB. Kendati demikian saat ini keterangan Najib masih digali oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC).

1MDB adalah sebuah perusahaan pembangunan strategis milik pemerintah Malaysia. 1MDB didirikan untuk mendorong inisiatif strategis bagi pembangunan ekonomi jangka panjang dengan menjalin kemitraan global dan mempromosikan investasi asing secara langsung.

Baca: Malaysia Buka Kembali Penyelidikan Pembunuhan Seret Najib

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement