Senin 16 Jul 2018 14:50 WIB

Anak-Anak Wild Boars Tangisi Meninggalnya Seorang Penyelam

Saman Kunan meninggal saat menempatkan tangsi oksigen di lorong gua yang berliku

Rep: Farah Noersativah/ Red: Bilal Ramadhan
12 anak yang tergabung dalam tim sepak bola 'Wild Boars' berduka atas kematian salah seorang penyelam yang menyelamatkan mereka, Saman Kunan (dalam lukisan)
Foto: Channel News Asia
12 anak yang tergabung dalam tim sepak bola 'Wild Boars' berduka atas kematian salah seorang penyelam yang menyelamatkan mereka, Saman Kunan (dalam lukisan)

REPUBLIKA.CO.ID, CHANG RAI – Tim sepak bola ‘Wild Boars’ yang terdiri atas 12 anak laki-laki dan seorang pelatih yang diselamatkan dari sebuah gua yang terrendam banjir di Thailand merasa berduka setelah mengetahui kabar tentang kematian mantan SEAL angkatan laut yang meninggal dalam misi penyelamatan itu. Mereka baru saja diberi tahu oleh Kementrian Kesehatan setempat mengenai kabar tersebut.

Dilansir di Newshub, Senin (16/7), mereka semua saat ini masih memulihkan diri di rumah sakit. Setelah 18 hari terjebak di dalam gua Tham Luang. Dokter pun menyebut mereka saat ini memiliki kondisi yang sehat.

Namun, mereka nampak berduka ketika diberitahu mengenai kabar meninggalnya seorang sukarelawan dan mantan penyelam Angkatan Laut bernama Saman Kunan pada 6 Juli lalu. Dia meninggal saat menempatkan tangki oksigen di sepanjang lorong gua yang berliku-liku.

Anak-anak itu pertama kali diberitahu tentang kematian Mr Kunan pada Sabtu (14/7) waktu setempat). Setelah para dokter menganggap mereka secara mental dan fisik cukup kuat untuk diceritakan perihal kabar itu.

"Semua menangis dan mengungkapkan belasungkawa mereka dengan menulis pesan pada gambar Letnan Komandan Saman dan mengamati satu menit diam untuknya," kata Sekretaris Tetap Kementrian Keseahatan Thailand, Jedsada Chokdamrongsuk dalam sebuah pernyataan.

Foto-foto pun menunjukkan anak-anak itu berkerumun di sekitar potret Kunan. Mereka juga menulis pesan peringatan di atas potret itu dan berjanji untuk menjadi ‘orang baik’.

"Mereka juga mengucapkan terima kasih dan berjanji untuk menjadi anak laki-laki yang baik," kata pernyataan itu, dilansir di The Guardian, Senin (16/7).

Saman Kunan, secara luas dipuji sebagai pahlawan. Sejumlah dari anak-anak itu kemudian menangis setelah mendengar kabar meninggalnya Kunan.

Negara Thailand dan seluruh dunia memberikan penghormatan kepada Kunan. Dia yang merupakan triatlon dan penyelam yang pensiun dari militer pada 2006 itu, bekerja di bandara Suvarnabhumi Bangkok sebelum menjadi sukarelawan untuk membantu penyelamatan di Thailand utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement